Grid.ID - Aksi bule asal Pakistan yang mengemis namun ternyata menipu viral.
Hal itu terjadi gegara curhatan pria bsrnama Widino Arnoldy.
Usai menjadi korban penipuan dan pemalakan bule tersebut.
Momen itu terjadi ketika dirinya hendak pulang kerja di Kawasan Mega Kuningan, tepatnya depan Satrio Tower, Blok C4, Jalan Mega Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Rabu (11/10/2023).
Ketika itu, dirinya yang tengah menunggu ojek online (ojol) dikejutkan dengan kehadiran satu keluarga berperawakan Timur Tengah.
Pria itu diungkapkan Dino menyapanya dan mengenalkan istri serta kedua anaknya.
Dalam perkenalan itu, sang ayah katanya mengaku berasal dari Pakistan.
Mereka mengaku kehabisan uang dan meminta sedekah kepadanya untuk makan.
"Lg nunggu ojol depan satrio tower kuningan, kondisi rame orang pulang kerja. Gw disamperin orang arab 1 keluarga (suami istri sama anaknya 2). Bapaknya nyapa assalamu'alaikum trus pake bahasa Inggris bilang minta uang buat makan krn keluarganya blm makan," tulis Dino lewat akun twitter @Widino pada Rabu (11/10/2023).
"Si bapak ini bilang dari Pakistan, minta sedekah buat makan dia n keluarganya," tambahnya.
Terenyuh dengan keadaan keluarga itu, Widi pun memberikan selembar uang pecahan Rp 100.000 miliknya.
Sang ayah yang menerima terlihat agak kecewa dan menawar agar diberi uang Rp 200.000.
Lantaran tidak memiliki uang tunai, Dino pun meminta maaf.
Permintaan maaf pun diterima, keluarga asal Pakistan itu pun meninggalkannya.
"Gw kasih lah 100rb, trus si bapaknya minta kasihnya 200rb aja. Karena dr penampilan keluarga ini kaya orang berada jd gw bilang aja 'maaf cuma ada cash 100rb'," ungkap Dino.
Peristiwa tersebut rupanya diperhatikan para pekerja kantoran di sana.
Mereka menayakan kepadanya soal perbincangan hingga maksud dirinya memberikan uang kepada WNA asal Pakistan itu.
"Abis si keluarga ini pergi, orang2 yg tadi liatin pada nanya kenapa tadi, gw ceritain lah minta uang buat makan," ungkap Dino.
"Ada 1 rombongan juga nyamperin gw nanyain kenapa, pas gw ceritain ternyata ada temennya di rombongan itu bilang pernah dimintain juga dan mereka kaya modus katanya," jelasnya.
Pernyataan beberapa orang itu pun mengejutkannya.
Apalagi, ketika dirinya diceritakan sikap salah satu anak berperawakan Timur Tengah itu ketika menerima uang sebesar Rp 20.000.
Anak itu katanya membuang uang yang diberikan karena dinilai sangat kecil.
"Pernah salah satu orang di rombongan itu dimintain juga sama anaknya pas di kasih 20ribu duitnya malah dibuang, katanya ngasihnya kekecilan wkwk," ungkap Dino.
"Ternyata orang arab ini udah terkenal sama orang2 yg kerja di sekitaran satrio tower," bebernya.
Pengakuan beberapa orang pekerja tadi terbukti nyata.
Sesaat dirinya menumpang ojol dan melintasi Kawasan Mega Kuningan, dirinya melihat ayah berperawakan Timur Tengah itu.
Pria itu dilihatnya tengah duduk santai di sudut trotoar sembari asyik menikmati rokok.
Sementara dari kejauhan, istri dan kedua anaknya terlihat tengah mengemis kepada sejumlah pekerja kantoran di depan gedung One Satrio.
"Lucunya, pas gw udah naik ojol, ngeliat si bapak2 ini lg ngerokok santai ga jauh dr tempat td ketemu gw, dan gw ngeliat si ibunya sama anaknya misah lg minta2 ke orang lain juga di depan one satrio haha," ungkapnya.
Melihat hal tersebut Dino baru tersadar telah menjadi korban penipuan.
Dengan modus memelas dan sedekah, keluarga yang mengaku asal Pakistan itu menjual iba kepada orang-orang di Kawasan Mega Kuningan.
Apalagi diketahui mereka sudah melakukan aksi itu sejak lama.
"Modus2 gini ternyata bukan cuma orang indo aja yaa. Ngasih tau aja, ini juga tadi dapet info dari mas2 yg ngasih tau kalo mereka itu modus dan kebiasaan," ungkap Dino.
Merujuk pengalamannya, Dino mengimbau kepada masyarakat agar tak tertipu dan memberikan uang kepada keluarga tersebut.
Kini, nasib keluarga WNA asal Pakistan yang mengemis di Mega Kuningan Jakarta Selatan itu sudah berbeda.
Informasi adanya satu keluarga berperawakan Timur Tengah yang mengemis di kawasan Mega Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan viral di media sosial.
Terkait informasi tersebut, Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Selatan pun langsung melakukan cek lokasi.
Kasudinsos Jakarta Selatan, Bernard Tambunan mengatakan tak ditemukan adannya satu keluarga berperawakan Timur Tengah tersebut di Mega Kuningan saat pengecekan di lokasi.
"Setelah petugas sosial ke lokasi, tidak ditemukan," kata dia saat dihubungi, Kamis (12/10/2023), seperti dikutip Tribun Jatim dari Wartakotalive.com
Berdasarkan penuturan para pekerja Mega Kuningan ucap Bernard, diduga keluarga tersebut berasal dari Negara Pakistan.
"Tapi (pekerja) ngakunya keluarga itu dari Pakistan," ucap dia.
Di samping itu, Bernard menduga jika satu keluarga berperawakan Timur Tengah itu, merupakan pengungsi dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), atau yang dikenal dengan sebutan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi.
Dia mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kesbangpol DKI Jakarta, Imigrasi Jakarta Selatan, dan UNHCR atas adanya informasi tersebut.
"Kalo Timur Tengah bisa jadi pengungsi UNHCR. Kami akan berkordinasi dengan Kesbangpol juga Imigrasi, termasuk UNHCR. Siapa tau pengungsi UNHCR," kata Bernard.
Lebih lanjut, Bernard mengimbau kepada masyarakat agar tak memberikan uang, dan langsung laporkan kepadanya jika menemukan kasus serupa.
"Kami mengimbau, lain kali jangan dikasih (uang), dan langsung laporkan ke kami," ucap dia.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul, ASTAGHFIRULLAH Kelakuan Bule Ngemis Ajak Anak Istri di Jakarta, Diberi Rp100 Ribu Minta Rp200 Ribu
Source | : | TribunStyle.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Siti M |