Laporan wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID - Asma Nadia buka suara perihal kesamaan substansial antara frase 'Air Mata di Ujung Sajadah' dengan novel karyanya, 'Cinta di Ujung Sajadah'.
Bila tidak ada klarifikasi dari pihak film tersebut, pihak Asma Nadia mengaku tak menutup kemungkinan akan membawa jalur hukum.
"Goals-nya tentu kita ingin klarifkasi dari pihak pembuat film kalau memang mereka kemudian nanti mengakui atau menyadari bahwa memang terdapat kesamaan secara substantif," ucap Ana Sofa Yuking, tim kuasa hukum Asma Nadia saat Grid.ID jumpai di Pondok Indah Office, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2023).
"Tapi kalau ini deadlock, tidak bisa ada jalan ketemu, tentu ada ruang sebagai masyarakat yang di negara hukum begini setiap masyarakat punya ruang untuk memperjuangkan haknya tentu medianya melalui pengadilan."
"Tapi kita tidak berharap demikian, semua bisa dibicarakan baik-baik, baik bagi klien kami maupun bagi pembuat film," jelasnya.
Asma Nadia mengaku sudah meminta klarifikasi tim film 'Air Mata di Ujung Sajadah' sejak Juli 2023.
Bahkan, surat permintaan ditujukan pada produser film secara langsung.
"Saya mengatakan kepada produser film (Ronny Irawan) terkait bahwa frase 'di Ujung Sajadah' pada judul film tersebut adalah frase yang secara persis terdapat pada judul novel saya,” kata Asma Nadia.
Usai permintaan klarifikasi kedua, pihak Asma Nadia justru balik diminta mendaftarkan judul bukunya ke Pusbang oleh produser film 'Air Mata di Ujung Sajadah'.
Asma mengaku sangat kecewa dengan respons tersebut.
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Ayu Wulansari K |