Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Seorang siswa SD (Sekolah Dasar) diduga dihabisi oleh remaja yang merupakan anak pensiunan polisi.
Siswa tersebut berinisial AR (8) dan terduga pelaku berinisial MF (16).
Melansir Kompas.com (2/11/2023), kejadian terjadi di area Jalan Asam II, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Kasus berawal dari laporan orang tua korban terkait hilangnya AR yang dibawa oleh pelaku MF.
Laporan dilakukan di Polsek Palu Barat, Selasa (31/10/2023) pukul 21.30 WITA.
Terduga pelaku merupakan seorang anak dari pensiunan polisi berpangkat Ajun Komisaris Besar (AKBP).
Terduga pelaku mengaku menghabisi korban dengan cara dicekik.
Melansir Tribun Jateng (2/11/2023), korban ditemukan tergeletak tanpa busana di salah satu lorong di Kota Palu, Provinsi Sulteng.
Korban sendiri merupakan seorang siswa SD kelas 2 yang telah menjadi korban pembunuhan setelah mengalami tindakan kekerasan seksual.
Kini terduga pelaku sudah diamankan di Markas Kepolisian Resor Kota atau Polresta Palu.
Jenazah korban telah dimakamkan pada Rabu, 1 November 2023 setelah menjalani visum di RS Bhayangkara.
Sementara dari pihak keluarga korban, sang ayah tampak sangat marah dan tak bisa menahan emosi.
Ayah korban berinisial H (34) berharap agar pelaku mendapat hukuman sesuai dengan perbuatan kejinya.
H juga mengatakan bahwa pelaku tidak boleh mendapat keringanan walaupun ia anak dari polisi.
"Walaupun dia anak mantan anggota polisi, jangan sampai ada perlindungan," ungkapnya.
Polisi pun memberikan kronologi sesuai dengan versinya.
Kapolsek Palu Barat, AKP Rustang, Rabu (1/11/2023) menjelaskan kronologi penemuan jenazah korban.
Kasus berawal dari laporan orang tua korban yang datang ke kantor polisi dan melaporkan anaknya yang hilang selama 2 hari.
"Anaknya dibawa oleh pelaku MF (16) selama 2 hari, tetapi belum kembali," ujar AKP Rustang.
"Tim bersama pelaku dan orang tua korban langsung mencari titik terakhir mereka bersama," lanjutnya.
Korban ditemukan tanpa pakaian dan sudah meninggal dunia.
Korban sempat diiming-imingi akan dibelikan es krim oleh pelaku.
Keduanya diketahui tidak saling mengenal satu sama lain.
Polisi masih melakukan pengembangan terkait motif pembunuhan yang terjadi.
Kasus saat ini telah ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Palu.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jateng |
Penulis | : | Ines Noviadzani |
Editor | : | Silmi |