Grid.ID - Kebrutalan Israel membombardir Palestina bak tak ada habisnya.
Setidaknya sudah ribuan anak Palestina yang tak bersalah ikut jadi korban.
Bahkan dikabarkan tercatat sekitar 3,600 anak-anak Palestina tewas.
Ini akibat serangan bombardir Israel ke kota-kota di Gaza.
Setiap hari sejak itu, raungan suara jet tempur Israel menjadi pertanda bagi warga Gaza kalau bakal ada lagi yang meninggal karena bom serangan udara yang dilepaskan dari badan pesawat.
Suara-suara mengerikan itu yang juga didengar saban hari oleh bocah 7 tahun, Majd Souri di Gaza.
"Ledakan itu membuat Majd ketakutan," kata ayahnya Ramez Souri, 45 tahun.
Sejatinya, dia rindu bermain sepak bola dengan teman-teman sekolahnya, tapi perang membuat olahraga apapun menjadi momen sangat mewah di sana.
Dia juga sangat terpukul karena perang telah membatalkan perjalanan keluarga Kristennya yang sangat dinanti-nantikan ke Nazareth, kota di Israel di mana menurut tradisi Yesus dibesarkan.
“Baba, ke mana kita bisa pergi?” Majd bertanya berulang kali ketika serangan udara Israel menderu-deru.
Keluarga tersebut, yang merupakan anggota komunitas Kristen kecil yang taat di Gaza, akhirnya memiliki jawabannya yakni Gereja Ortodoks Yunani St. Porphyrius di Kota Gaza.
Source | : | Banjarmasinpost.co.id |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Siti M |