Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Gerakan Nasional Anti LGBT (Granati LGBT) dan MUI (Majelis Ulama Indonesia) menolak pelaksanaan konser band asal Inggris, Coldplay.
Alasan di balik penolakan konser Coldplay tersebut adalah karena Coldplay ikut mendukung lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Tanggapan lain muncul dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno menegaskan bahwa hingga kemarin konser Coldplay masih sesuai dengan Jadwal.
Konser Coldplay sendiri akan digelar pada 15 November 2023.
"Per hari ini show must go on, jadi semuanya masih sesuai dengan target, Coldplay akan manggung di tanggal 15 November di hari Rabu ini," ujar Sandiaga Uno, dilansir dari Tribun Seleb (14/11/2023).
"Kita semua mengupayakan secara kolaboratif untuk konser ini berlangsung dengan lancar," tambahnya.
Sandi mengatakan bahwa penyelenggaraan konser band besar seperti Coldplay memiliki multiplier effect yang besar.
Tak hanya menghasilkan nilai ekonomi untuk industri event, namun juga akan memiliki dampak terhadap ekonomi industri pendukung lainnya, termasuk di dalamnya UMKM.
Sementara melansir dari Kompas.com (23/5/2023), sang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ungkap pihaknya telah membuka komunikasi dengan para ulama terkait hal tersebut.
"Kami sudah membuka komunikasi dan ingin mendengar masukan dan saran para ulama. Ini adalah bagian daripada kita memastikan bahwa konser ini ada dalam koridor hukum," ujar Sandiaga.
Sulit Ceraikan Erin Taulany? Permohonan Talak Andre Taulany Sampai Ditolak 2 Kali oleh Hakim, Ini Penyebabnya: Tidak Terbukti
Source | : | Kompas.com,Tribun Seleb |
Penulis | : | Ines Noviadzani |
Editor | : | Nesiana |