Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Sosok Melissa Joudah tengah menjadi sorotan lantaran kisah pilu yang harus dialaminya.
Melissa merupakan seorang bayi yang berusia 16 bulan menjadi korban dari serangan Israel ke Palestina.
Bibinya bernama Yasmeen Joudah kemudian menceritakan bagaimana kejamnya bombardir Israel terhadap rumah mereka.
Pada saat itu pukul 04.00 pagi, Yasmeen terbangun karena ponselnya terus berdering.
Teman dan kerabatnya terus mencoba menelepon dan mengirimnya pesan belasungkawa atas meninggalnya seluruh keluarganya.
Ia pun langsung berlari menuju rumah orang tuanya yang sudah rata dibombardir oleh Israel.
Diketahui pada saat kejadian, keluarga Joudah sedang tertidur.
Ketika itu sebuah rudal Israel menargetkan rumah empat lantai milik mereka dan mengubur puluhan anggota keluarga di bawah reruntuhan.
Saat itu Yasmeen melihat sekelilingnya saat setiap mayat ditarik keluar dari bawah reruntuhan.
Ia pun kemudian melihat Melissa yang baru berusia 16 bulan ditarik keluar.
Semua orang mengira Melissa telah tewas namun ia selamat.
Namun pecahan peluru dari serangan udara telah bersarang di sumsum tulang belakang Melissa.
Pecahan peluru itu membuat Melissa lumpuh dari dada hingga ke bawah.
Hingga saat ini diketahui bahwa ada lebih dari 60 orang keluarga Joudah telah menjadi korban.
Melissa Joudah kini tinggal di rumah bersama bibinya Yasmeen di Deir el-Balah.
Sang bibi mengatakan bahwa saat ini hanya ada Melissa yang tersisa.
"Hanya dia yang tersisa bagiku," ungkap Yasmeen.
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Tribun Aceh,Tribun Trends |
Penulis | : | Ines Noviadzani |
Editor | : | Silmi |