Grid.ID - Film berjudul Zero Fucks Given dan Shayda, kali ini hadir menyemarakkan dunia hiburan.
Film Zero Fucks Given berkisah kegelisahan generasi muda eropa di era globalisasi dan sosial media. Berpusat pada karakter seorang pramugari muda, film ini menggambarkan pekerjaan pramugari secara akurat baik saat melayani penumpang maupun di balik tirai kabin.
Sutradara Prancis Emmanuel Marre dan Julie Lecoustre memilih judul yang kontroversi agar mempu menarik kalangan muda.
"Judul Zero Fucks Given yang provokatif sengaja digunakan sesuai dengan penggambaran istilah anak muda sekarang yang seolah-olah tidak peduli, padahal sesungguhnya mereka peduli pada isu-isu sosial. Bisa dicek hashtag #zerofucksgiven yang ramai di medsos," ujar Emmanuel Marre.
"Selain itu, judul yang provokatif ini makin menguatkan pesan dari filmnya yang menyasar penonton muda berusia antara 20 sampai 30an," tambah Julie Lecoustre.
Sedangkan film Shayda merupakan film yang menjadi perwakilan Australia diajang Festival Film Oscar tahun 2024 nanti. Film yang menceritakan tentang perjuangan seorang ibu dan anaknya yang berusia 6 tahun asal Iran mencari perlindungan di Australia. Cerita film ini diangkat dari kisah nyata dari ibu sang sutradara, Noora Niasari.
Noora Niasari mengungkapkan, tidak mengetahui tentang film Indonesia. "Cerita film ini diadaptasi dari kisah ibu saya dan pengalaman kecil saya. Saya menangis ketika melihat film ini," kata Noora Niasari.
Vincent Sheehan mengungkapkan, film ini sudah tayang di Australia. "Kalau di Australia, film ini sudah tayang secara komersil. Namun, di Iran film ini tidak tayang. Sedangkan untuk tayang di Indonesia, kami perlu riset dahulu," jelasnya.
Film Shayda menjadi film penutup di ajang festival film Jakarta World Cinema Week yang digelar mulai tanggal 11 sampai 19 November 2023 di Klik Film dan Festival Film World Cinema Week.
Talitha Curtis Bongkar Kelakuan Ibu Angkat, Pernah Sodorin Dirinya ke Om-om di Usia 13 Tahun Demi Hal Ini
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Nira Emily |