Grid.id - Kisah sedih dialami seorang pria asal China bernama Truong.
Seperti dilansir dari saostar.vn via Tribun Jatim, Truong harus menelan kepahitan lantaran ia selalu ditolak kerja.
Ia berkelana ke Provinsi Zhejiang demi mendapatkan pekerjaan, namun hasilnya nihil.
Selama 10 hari mencari kerja, Truong terus ditolak oleh perusahaan tempat di mana ia melamar.
Bukan karena keahliannya tak ia miliki namun ia ditolak karena bentuk wajahnya yang berbentuk kotak.
“Wajahnya terlalu persegi, tidak cocok jadi pekerja," jelas salah seorang manajer HRD yang mengungkap alasan penolakan untuk Truong.
Ia pun merasa sakit hati dengan pernyataan tersebut.
Menurut Truong, pekerjaan dan bentuk wajah tidak ada hubungannya lantaran keduanya sama-sama tidak terkait satu dengan yang lain.
"Aku tahu aku tidak tampan, tapi aku juga punya hati. Lagipula aku sehat dan tak punya kebiasaan buruk. Wajahku sama sekali tidak akan mempengaruhi pekerjaanku, jadi kenapa tidak memberiku kesempatan?" katanya dengan sedih.
Truong akhirnya kembali ke kampung halamannya dan ia mengurus anak serta orang tuanya di desa.
Sebelumnya, kasus serupa juga terjadi di Indonesia.
Seorang wanita curhat di media sosial lantaran ia ditolak HRD.
Penyebabnya adalah karena wajahnya dinilai tidak cantik karena penuh jerawat.
Dilansir dari Tribunnewswiki, akun TikTok @yeppucha.id mengunggah kisah tersebut sampai kemudian dipos kembali di Instagram pada Oktober 2023 lalu.
Yeppucha mengatakan bahwa ia sudah mempersiapkan syarat-syarat wawancara.
Namun malang ia kalah karena wajahnya tak glowing seperti yang lain.
“Padahal udah nyiapin sebaik mungkin tapi tetep aja kalah sama yang glowing. Ujian setiap orang beda-beda. Padahal udah seneng bisa ke tahap interview, tapi seketika mental ambruk baru awal aja HRD-nya udah body shamming, ‘ikut test lagi tahun depan ya sembuhin dulu jerawatnya,” tulisnya.
(*)
Paula Verhoeven Minta Kelonggaran Ketemu Anak, Baim Wong Jawab Santai, Tergantung Kiano dan Kenzo dong
Source | : | Tribun Jatim,Tribunnews Wiki |
Penulis | : | Irene Cynthia |
Editor | : | Irene Cynthia |