Grid.ID – Sebagai agen perubahan (agent of change), generasi muda dinilai memegang peranan penting untuk menjaga persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Untuk itu, diperlukan adanya kolaborasi yang dapat menyatukan anak muda dari berbagai daerah di Indonesia.
Upaya mendorong adanya kolaborasi antar anak muda diwujudkan oleh Direktorat Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui forum diskusi publik bertajuk “Papua Produktif, Kolaborasi Bandung Kreatif”.
Forum diskusi yang menghadirkan perwakilan anak muda dari Papua dan Bandung tersebut digelar di 150 Coffee and Garden, Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (22/11/2023).
Baca Juga: Praktik Pemalsuan Meningkat, Kemenkominfo Edukasi Anak Muda Soal Hak Kekayaan Intelektual
Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Pertahanan dan Keamananan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Dikdik Sadaka mengatakan, forum tersebut diharapkan dapat menjadi titik awal kolaborasi antara anak muda Papua dan Bandung.
“Dunia kreatif dan pemuda yang produktif adalah kunci (keberhasilan) anak muda zaman sekarang. Pemuda Papua kami kolaborasikan dengan pemuda Bandung agar bisa saling mendukung dan berkreasi untuk memberikan hal-hal positif untuk NKRI,” kata Dikdik melalui keterangan resmi yang diterima Grid.ID, Rabu (22/11/2023).
Menurut Dikdik, ada banyak bentuk kolaborasi yang bisa dilakukan oleh anak muda Papua dan Bandung, mulai dari kolaborasi di dunia kreatif, pendidikan, hingga budaya.
"Manusia tidak ada yang bisa hidup sendiri. Kolaborasi bisa diciptakan jika kita hidup berdampingan dan berbaur. Jadi, harus berbaur untuk menciptakan kolaborasi," imbuhnya.
Baca Juga: Menkominfo Ajak Media Terapkan Jurnalisme Berkualitas untuk Pemilu Damai 2024
Pada kesempatan yang sama, Putri Indonesia Papua 2023 Yunita Alanda Monim yang mewakili pemuda Papua mengatakan, kolaborasi antar anak muda Papua dan Bandung dapat dimulai dari saling mengenal budaya satu sama lain.
"Selain itu, perbanyak kenalan (dengan sesama pemuda) di bidang yang diminati dan perbanyak diskusi dengan mereka,” kata pemuda yang akrab dipanggil Uni tersebut.
Uni juga mengajak pemuda Papua untuk meningkatkan kualitas diri. Salah satunya, dengan mengembangkan kemampuan untuk meraih cita-cita.
“Kalau sekarang belum memiliki goal yang ingin dicapai, gunakan potensi kalian, kenali diri kalian, dan tentukan goal yang dicapai," ujarnya.
Baca Juga: Kemenkominfo Gelar Forus Diskusi Publik Tentang Bela Negara di Kampus USU
Di sisi lain, komika Papua bernama M Rizal atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pace Sunda, menyebut bahwa membangun kolaborasi antar anak muda Papua dan Bandung mungkin tak akan lepas dari tantangan.
Terlebih, kedua kelompok tersebut hidup di pulau yang berbeda dengan kehidupan dan kebudayaan yang juga berbeda.
“Untuk itu, cara mengatasinya (adalah) harus membuka diri. Tidak boleh hanya bergaul dengan sesama suku. Tidak boleh minder atau tidak percaya diri,” kata Rizal.
Rizal berharap, forum diskusi tersebut juga dapat menanamkan mindset positif kepada anak muda Papua dan Bandung.
"Setelah acara ini, mari buat karya dan kolaborasi dengan mengubah mindset saling mendukung satu sama lain," pungkasnya.
Sebagai informasi, forum diskusi tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara yang digelar oleh Kemenkominfo di berbagai kota. Tujuan digelarnya forum kali ini adalah untuk meningkatkan persatuan anak muda Papua yang merantau di luar Pulau Papua.
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |