Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Seorang bocah berusia 11 tahun di Banjar diduga telah menjadi korban penyiksaan orang tuanya.
Bocah tersebut berinisial AI (22) yang masuk ke salah satu rumah dan mengambil makanan mentah di dalam kulkas.
AI diduga kelaparan dan nekat masuk ke rumah orang tanpa izin.
"Saat itu, dia msuk ke rumah orang. Buka kulkas, ambil daging mentah, dimakan," ujar Uwak AI, Titin Khotimah.
Melansir dari Kompas.com (23/11/2023), AI kabur dari rumahnya dan masuk ke salah satu rumah di Banjar.
Alih-alih marah, pemilik rumah yang temukan AI memberinya makan lantaran merasa kasihan kepadanya.
AI ditemukan dengan kondisi yang memprihatinkan.
Badannya kurus kering dan ditemukan beberapa bekas luka yang diduga didapat dari tindak kekerasan.
AI kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Menurut Titin, AI kerap dibiarkan kelaparan hingga pernah makan rumput dan kerikil.
Lebih lanjut AI juga kerap disiksa dengan cara dipukul benda tumpul atau ditendang orang tuanya.
"Kondisinya sangat mengkhawatirkan karena terlihat banyak luka di sekujur tubuhnya," jelas Titin.
Diketahui pada awalnya AI tinggal bersama nenek dan kakeknya.
Namun saat kembali tinggal bersama orang tuanya, AI kerap disiksa karena dianggap susah diatur dan bandel.
Dilansir dari Tribun Trends (25/11/2023), AI telah didiagnosis oleh dokter menderita gizi buruk.
Bahkan melalui hasil rontgen dari RSUD Kota Banjar, ditemukan butiran-butiran kecil mirip bebatuan di tubuh korban.
"Dan ini dibuktikan ada pecahan tembok dari kotoran korban. Hasil rontgen RSUD, mungkin AI ini sempat makan bebatuan," ujar Titin.
Diketahui AI memiliki saudara kembar yang tinggal terpisah dengannya.
Saudara kembarnya tinggal bersama orang tua dan mendapatkan perlakuan yang lebih baik.
Sementara AI justru sebaliknya lantaran orang tuanya menganggap AI sebagai bocah yang nakal dan sulit diatur.
(*)
Talitha Curtis Bongkar Kelakuan Ibu Angkat, Pernah Sodorin Dirinya ke Om-om di Usia 13 Tahun Demi Hal Ini
Source | : | Kompas.com,Tribun Trends |
Penulis | : | Ines Noviadzani |
Editor | : | Silmi |