Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Beredar video yang memperlihatkan seorang imam masjid meninggal dunia saat sedang memimpin salat subuh berjamaah.
Dilansir dari Kompas.com, sosok imam itu bernama H. Andi Syamsul Bahri.
Pada video yang beredar, terlihat sosok Andi yang sedang memimpin salat subuh secara berjamaah.
Namun ketika sujud, sang imam tak kunjung berdiri hingga membuat jemaah yang berada di belakangnya kebingungan.
Hingga saat sang imam tergeletak, salat pun dilanjutkan dengan dipimpin oleh jemaah yang berada di belakangnya.
Hal itu diungkapkan oleh seorang warga di sekitar masjid tempat kejadian.
"Iya benar, pas salat subuh. Saat sujud, kok lama sujudnya, sekalinya meninggal," ujar Dani, warga sekitar masjid.
Tak hanya oleh warga sekitar, hal itu juga dibenarkan oleh pengurus masjid Jami Al Ula bernama Abdul Kadir.
"Benar, saya pas di barisan kedua. Beliau menghembuskan napas terakhir pas sujud pertama rakaat pertama, kemudian salat dilanjutkan H Burhansyah yang berada di belakangnya," ujar Kadir.
Menyoroti meninggalnya sang imam, almarhum ternyata memang mengalami gangguan pernapasan dan menderita penyakit lambung namun telah lama sembuh.
Kondisi sang imam juga dikatakan baik-baik saja dan dalam keadaan yang sehat sebelum menunaikan salat.
"Orangnya sehat aja kok, sebelum salat subuh pas keluar rumah juga sehat aja. Almarhum juga dikenal sangat baik dan nggak pernah selisih paham dengan yang lain," ujar Abdul Kadir.
Sosok asli Andi Syamsul Bahri pun diungkap oleh warga sekitar.
Dilansir dari Tribun Jakarta, tetangga Andi bahkan sampai menangis menceritakan perangai sang imam yang dinilai sangat lembut serta ringan tangan.
Almarhum Andi juga diketahui tak pernah jauh dari membaca Alquran dan rajin beribadah.
Sosoknya diketahui memiliki sebuah apotek dan rendah hati.
Hal itu diungkap oleh tetangga almarhum bernama Acil.
"Baik sama tetangga. Dia lembut sekali itu, nggak pernah marah sama tetangga," ungkap Acil.
Acil mengaku dirinya telah mengenal almarhum dengan baik lantaran rumahnya persis terletak di sebelah apotek milik Andi.
Tak hanya itu, rupanya sosok almarhum Andi merupakan sepupu Wali Kota Samarinda.
"Malah keluarganya itu dilarang ikut arisan. Dia lebih baik etalase apoteknya kosong daripada harus berutang, biarpun ke bank atau ke Andi Harun (Wali Kota Samarinda)," tambahnya.
Baca Juga: Rizal Ramli Meninggal Dunia, Ini Jabatan Mentereng Pakar Ekonomi Semasa Hidupnya
Lebih lanjut, Acil juga menceritakan perangai Andi yang sangat baik dan gemar menolong sesama.
"Dia kadang jualan kalau orang kurang uangnya, dikasih-kasih aja. Sedekahnya banyak ke tetangga. Kalau ada tetangga meninggal, nggak pernah dia nggak kasih, selalu kasih," terangnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,TribunJakarta.com |
Penulis | : | Ines Noviadzani |
Editor | : | Ayu Wulansari K |