Grid.ID – Yudha Arfandi (YA), tersangka meninggalnya Dante, anak Tamara Tyasmara mengaku membenamkan kepala bocah enam tahun tersebut untuk melatih napas.
"Saat diperiksa, alasannya tersangka melakukan latihan pernapasan, dengan menyelam-nyelaman, nanti itu akan kita cocokan dengan CCTV," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra, Senin (12/2/2024), dikutip dari Tribunseleb.
Akan tetapi Yudha Arfandi bukanlah profesional yang berhak memberikan pelatihan tersebut.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan tersangka tidak memiliki sertifikasi atau kualifikasi untuk melakukan atau melatih berenang, demikian juga untuk menyelam,” kata Wira Satya.
Ahli psikologi forensik, Reni Kusumowardhani menanggapi pengakuan Yudha Arfandi.
"Saya melihat ini kemungkinan besar arahnya ke pembelaan diri ya," kata Reni, dikutip dari Youtube Kompas TV, Selasa (13/2/2024).
Ia menilai Yudha Arfandi tak mau dianggap bersalah.
"Bagaimana caranya dia kemudian dianggap tidak bersalah," ujarnya.
Ia mengimbau agar investigasi harus lebih jeli.
"Di sini memang lagi-lagi investigasi itu betul-betul harus jeli," katanya.
Reni kembali menuturkan bahwa tersangka seolah menyimpan amarah kepada korban.
"Kalau dari keterangan polisi tadi 12 kali membenamkan sampai yang terakhir itu 50 detik lebih."
"Ini terlihat ada satu intensi perilaku yang betul-betul itu entah marah atau ada sesuatu yang lain dan dia tahu bahwa ini bisa mengakibatkan kematian apalagi pada anak usia 6 tahun yang tidak mampu melakukan pembelaan diri," terangnya.
(*)
Source | : | Tribunseleb,KompasTV |
Penulis | : | Pradipta R |
Editor | : | Pradipta R |