Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Penemuan 42 telur buaya muara di anak sungai Tello, Makassar gegerkan warga sekitar.
Hal itu lantaran cukup sering sungai digunakan oleh anak-anak sekitar untuk berenang.
Dilansir dari Tribunnews, puluhan telur buaya itu ditemukan di semak rawa yang diduga merupakan sarang si buaya.
Selain itu penemuan telur buaya juga tak jauh dengan komplek pemukiman warga.
"Ada puluhan tadi telurnya didapat, kalau tidak salah antara 42-43 semua totalnya," ujar salah satu warga.
Sementara buaya masih belum berhasil diamankan.
Warga sekitar pun khawatir buaya akan menyerang anak-anak yang sering berenang di sekitar lokasi.
"Semoga segera dapat ditangkap, karena banyak anak-anak main di sini, berenang sama mancing," jelasnya.
Dilansir dari Kompas.com, penemuan telur buaya itu terjadi pada Rabu (21/2/2024).
Berdasarkan keterangan warga sekitar, buaya kerap muncul di permukaan air.
Bahkan saat hendak muncul, kerap terdapat gelembung dari dalam air.
"Mereka (buaya) muncul, kita tidak tahu pasti ukurannya karena mereka berada di bawah air, tapi mereka cukup besar dan sering terlihat di sini," ujar Lallu, salah satu warga.
Diketahui, lokasi penemuan 42 telur buaya letaknya hanya berjarak sekitar 15 meter dari pemukiman.
Warga sekitar merasa cemas lantaran cukup banyak anak-anak yang berenang dan memancing di sekitar area sungai.
"Kita pasti takut, anak-anak di sini biasa memancing," jelasnya.
Diketahui proses evakuasi dilakukan oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Makassar.
Diketahui saat ini baru telur buaya yang diamankan, sementara buaya masih belum terlihat.
"Semoga buaya cepat ditangkap, karena mengancam. Baru lokasi sarang buaya dekat dengan rumah warga," ujarnya.
Jumlah buaya yang kerap muncul di area sungai diketahui sebanyak 3 ekor.
Petugas Animal Rescue Damkar Makassar, Muh Rahul mengatakan bahwa pihaknya telah mengamankan 42 telur buaya dan akan diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Ia pun mengungkapkan alasan sulitnya menangkap buaya yang ada di sekitar sungai.
"Tadi pagi dilaporkan, tadi sudah mau dievakuasi tapi terlalu banyak warga, sehingga susah dijerat," jelasnya.
"Pertama kalau mau dibilang di sini memang habitatnya, di sini memang banyak buaya. Ada tiga ekor tadi, dua di darat, tadi satu di air," tambahnya.
Lebih lanjut pihaknya mengimbau para warga agar tidak terlebih dahulu mendekati sungai.
Lantaran buaya yang sedang bertelur dianggap lebih agresif.
"Untuk selanjutnya diimbau pada warga jangan terlalu dekat di air apalagi kalau buaya bertelur itu sangat agresif. Dia karakternya langsung tipe menyerang," tegasnya.
(*)
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ines Noviadzani |
Editor | : | Silmi |