Grid.ID - Ibunda Prabowo Subianto ternyata cantik kebangetan.
Inilah sosok ibunda Prabowo Subianto, Dora Marie Siregar yang blasteran Manado Jerman.
Dora Marie Siregar ternyata dulu punya profesi mentereng ini.
Prabowo Subianto sedang menjadi perhatian publik setelah kembali mencalonkan diri sebagai kandidat presiden atau capres dalam Pemilihan Presiden 2024..
Asal-usul keluarga Prabowo Subianto juga sedang diperiksa.
Salah satunya yakni sang ibunda tercinta.
Melansir dari TribunTrends.com, Ibu Prabowo, Dora Marie Sigar adalah seorang wanita keturunan Manado-Jerman yang memiliki keturunan yang berpengaruh.
Keluarga Dora Marie Sigar berasal dari Manado.
Ayah Dora bernama Philip FL Sigar, dan ibunya bernama N Maengkom.
Dikutip dari Tribun-timur, Philip FL Sigar adalah seorang anggota Gementeraad Manado (1920-1922) dan pejabat Sekretaris Residen (Gewestelijk Secretaris) Manado (1922-1924).
Kakek Dora adalah Majoor/Hukum Besar (1870-1884) di Manado.
Salah satu nenek moyangnya adalah Benyamin Thomas Sigar (Tawaijln Sigar).
Dia adalah seorang kapitein atau pemimpin pasukan Tulungan atau Hulptroepen (pasukan bantuan) yang dikontrak pemerintah Hindia Belanda untuk membantu mengatasi Perang Jawa (1825-1830).
Ibunda Prabowo Subianto, Dora Marie Sigar atau Dora Sumitro, meninggal di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, pada pukul 17.00 WIB, akibat penyakit pada tahun 2008 silam.
Walaupun sudah tiada, teladan dan panduan hidupnya tetap berpengaruh bagi anak-anaknya, termasuk bagi Prabowo hingga saat ini.
Dora Marie Sigar memiliki dua putri, yaitu Biantiningsih Miderawati Djiwandono (istri Soedradjad Djiwandono) dan Marjani Ekowati le Maistre.
Dia juga memiliki dua putra, Prabowo Subianto Djojohadikusumo dan Hashim Sujono Djojohadikusumo.
Selama hidupnya, Dora Marie Sigar adalah seorang penganut agama Kristen yang setia mendampingi Profesor Sumitro Djojohadikusumo dalam pengasingan dan perjuangan membangun Republik Indonesia.
Dora Marie Sigar dikenang oleh anak-anaknya sebagai seorang ibu yang penyayang.
Dora Marie Sigar dikenal di antara teman-temannya sebagai seorang pemain bridge yang tangguh dan sebagai pengurus Persatuan Bridge Indonesia.
Di sisi lain, kisah cinta antara Dora Marie dan ayah Prabowo Subianto juga menarik perhatian.
Dora Sigar menikah dengan Profesor Sumitro Djojohadikusumo pada 7 Januari 1946 di Jerman.
Dora Marie Sigar pertama kali bertemu dengan Profesor Soemitro Djojohadikusumo pada tahun 1945 di sebuah acara mahasiswa Kristen Indonesia di Rotterdam, Belanda.
Saat itu, ia sedang belajar di sekolah ilmu keperawatan bedah di kota Utrecht, Belanda.
Kedua orang tua Prabowo Subianto kini telah tiada.
Profil Prabowo Subianto
Melansir dari Kompas.com, Prabowo dilahirkan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 1951, dari pasangan ekonom Indonesia, Soemitro Djojohadikusumo dengan Dora Soemitro.
Masa kecilnya dihabiskan untuk menempuh pendidikan di Malaysia, Swiss, dan Amerika Serikat.
Pada tahun 1969, Prabowo masuk Akademi Militer (Akmil) Magelang untuk menjalani pendidikan militer dan lulus pada tahun 1974.
Karier militernya dimulai dengan menjadi Komandan Pleton Grup I Kopassus dan bertugas di Timor-Timor.
Pada tahun 1983, karier militernya semakin meningkat dengan menjadi Wakil Komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus.
Beberapa tahun kemudian, Prabowo dipromosikan menjadi Komandan Jenderal Kopassus.
Sebagai Danjen Kopassus, karirnya semakin bersinar setelah memimpin pembebasan sandera Mapenduma.
Pada operasi tersebut, 10 dari 12 peneliti yang disandera oleh organisasi Papua Merdeka (OPM) berhasil diselamatkan.
Puncaknya, pada tahun 1998, Prabowo diangkat menjadi Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), dengan memimpin sekitar 11.000 prajurit.
Prabowo memiliki peran penting dalam tubuh TNI AD.
Ketika terjadi Reformasi pada tahun 1998, Prabowo ditugaskan untuk mengamankan Jakarta karena situasi politik yang kacau akibat aksi demonstrasi besar-besaran oleh mahasiswa.
Setelah Reformasi, Prabowo diberhentikan dari jabatannya sebagai Pangkostrad.
Kemudian, ia ditugaskan sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI.
Setelah menjalani sidang Dewan Kehormatan Perwira terkait beberapa kasus, Prabowo diberhentikan dari militer dengan pangkat Letnan Jenderal.
Setelah pensiun dari militer, ia mulai berbisnis dan terjun ke dunia politik.
Pada tahun 2004, Prabowo memulai langkahnya di dunia politik dengan menjadi anggota Partai Golkar.
Ia mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Golkar pada tahun 2004, namun kalah dalam pemilihan internal dari Wiranto.
Setelah keluar dari Golkar pada tahun 2008, Prabowo mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Pada pemilihan umum tahun 2009, Gerindra berhasil mendapatkan 26 kursi di DPR RI.
Pada Pilpres 2009, Prabowo menjadi calon wakil presiden mendampingi Megawati. Pasangan ini meraih suara sebanyak 26,79 persen, kalah dari pasangan SBY-Boediono.
Pada Pilpres 2014, Prabowo kembali mencalonkan diri dengan Hatta Rajasa sebagai calon wakil presiden.
Mereka diusung oleh Koalisi Merah Putih yang terdiri dari tujuh partai, namun kalah dari pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang diusung oleh Koalisi Indonesia Hebat.
(*)
Source | : | Kompas.com,TribunTrends.com |
Penulis | : | Fidiah Nuzul Aini |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |