Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Keluarga korban pembunuhan di Bogor yang dilakukan oleh orang suruhan caleg mendadak dapat kiriman sate.
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, kasus pembunuhan yang dilakukan oleh tiga pelaku di Bukit Pelangi Bogor masih menjadi perhatian publik.
Kasus itu makin hangat diperbincangkan lantaran salah satu pelaku merupakan caleg DPR RI.
Dilansir dari Kompas.com, para pelaku membuang jasad korban bernama Indriana, tiga hari setelah dibunuh.
Jasad korban dibuang di belakang Tugu Gajah, Kota Banjar, Jawa Barat pada Jumat (23/2/2024) lalu.
Pelaku bernama Devara merasa kesal lantaran pacarnya bernama Didot menjalin hubungan dengan Indriana.
Ia lantas meminta Didot agar menghabisi nyawa Indriana dengan menyewa pembunuh bayaran yang bernama Reza.
Korban yang pada awalnya diajak jalan-jalan, lantas dihabisi menggunakan ikat pinggang di Jalan Bukit Pelangi, Bogor, pada Selasa (20/2/2024).
Sementara dilansir dari Tribun Trends, sebelum mengetahui kematian Indriana, keluarga korban ternyata sempat mendapat kiriman sate.
Kiriman sate itu diduga dilakukan oleh pelaku menggunakan ponsel milik korban.
Paket sate diketahui dikirimkan melalui jasa ojek online (ojol).
"Dikirimin makan, sate oleh seorang wanita (driver ojol). Itu sebelum polisi datang, karena polisi datang Selasa pagi jam 07.00 WIB," ujar Eko Sudiyanto, Ketua RT 06/ RW 14.
Usai mendapatkan kiriman sate, ibu korban juga mendapat pesan WhatsApp yang dikirim menggunakan nomor korban.
"Pas kiriman sate ada pesan WhatsApp dari nomor almarhumah. Isinya 'enak nggak bu? Coba dimakan'. Tapi karena waktu itu sudah malam, satenya enggak dimakan," ujar Eko.
Kiriman sate tersebut rupanya tak dimakan orang tua korban sampai pihak kepolisian datang menyampaikan kabar duka soal Indriana.
Sate itu pun dibawa oleh pihak kepolisian.
"Akhirnya sate itu dibawa sama polisi. Mungkin buat dicek, takutnya ada niat jahat juga. Apa ada racun atau bagaimana saya enggak tahu. Karena secara logika Indriana sudah meninggal," jelas Eko.
Diketahui sebelumnya korban pamit meminta izin untuk liburan di Puncak.
Kecurigaan pun muncul saat orang tua korban mencoba menelepon namun tidak pernah diangkat oleh korban.
(*)
Source | : | Kompas.com,TribunTrends.com |
Penulis | : | Ines Noviadzani |
Editor | : | Ayu Wulansari K |