Grid.ID - Pilu, bayi dalam kandungan ibu hamil ini alami nasib tragis lantaran tidak segera dirujuk ke rumah sakit.
Mirisnya, ibu hamil itu tidak dirujuk ke rumah sakit karena permintaan mertua dan suami.
Alasannya karena sang ibu hamil terlihat segar dan sehat, padahal sudah sempat mengalami pecah ketuban.
Bidan yang menangani ibu hamil itu bahkan sudah berkali-kali memberikan edukasi dan membujuk keuarga agar mengizinkan ke rumah sakit.
Namun saran bidan ditolak mentah-mentah hingga akhirnya bayi dalam kandungan lahir dengan kondisi tragis.
Kasus ini kemudian viral setelah dibagikan di TikTok akun @laelatulbadriah17.
Dalam video tersebut, dijelaskan kronologi pertama kali sang ibu hamil datang ke klinik.
"Ada pasien datang ke klinik tanggal 12-6-2023 jam 05.00, bidan melakukan pemeriksaan semuanya normal,
tetapi ketuban sudah pecah dari tanggal 11-06-2023 jam 4 sore," tulis keterangan akun @laelatulbadriah17.
Bidan dan beberapa pihak terkait telah membujuk keluarga hingga ke rumahnya.
Namun, pihak keluarga tetap enggan menantunya itu dibawa ke rumah sakit untuk melahirkan secara caesar.
"Ini masih seger bu, pihaknya kita enggak mau, kita enggak akan mendengar," ungkap ibu mertua kekeh.
Sementara itu, suami juga mendukung keputusan sang ibu untuk tidak membawa istrinya ke rumah sakit.
"Bidan sudah upaya di sini, berhubung pemeriksaan partograf sudah melebihi, sudah harus bertindak, kewajiban kita merujuk. Sudah merujuk juga kita konsul, ACC ke rumah sakit umum, ternyata pasien menolak, alasannya apa?," tanya bidan dalam video tersebut.
"Alasannya enggak ada aja," ucap suami.
Di hari yang berbeda pihak puskesmas kembali memberikan edukasi kepada keluarga ibu hamil itu.
Namun sang mertua justru marah kepada pihak kesehatan dan menuding ikut campur.
"Maksa-maksa amat nolongin teh. Biarin aja. Gimana kami aja. Anak-anak saya, maksa-maksa banget mau nolong. Kalau mau nolong ke orang yang mau, yang ridho," ucap mertua dengan penuh amarah.
Selain itu mertua pasien berargumen kalau pasien masih segar dan ingin pulang.
Ia juga mengatakan tidak mau ke rumah sakin bukan alasan biaya karena sudah ada BPJS.
"Anaknya belum mau, maunya gimana nanti saja, mau sabar dulu, kalau bisa pulang dulu," kata perempuan tersebut.
Kondisi Bayi Lahir dengan Kondisi Tragis
Akibat penolakan tersebut, akhirnya dibuat surat pernyataan bahwa pasien menolak dirujuk dan bukan tanggung jawab bidan Eha jika terjadi sesuatu hal yang buruk.
Usai dibuat surat pernyataan, pasien kemudian pulang ke rumah.
Lalu, keesokan harinya Eha bersama tim Puskesmas Leuwidamar yang terdiri dari dokter, perawat, pembina desa datang ke rumah pasien untuk melakukan pengontrolan.
Namun pihak keluarga justru memarahi Eha dan tim kesehatan.
"Sudah dijelaskan, dibujuk dengan cara apapun tetap menolak, bahkan kami dimarahi keluarga pasien," kata dia.
Saat itu mereka beralasan pasien dibawa ke klinik karena sakit diare dan bukan karena hendak melahirkan.
Namun keesokan harinya, Eha mendapat kabar jika pasien tersebut melahirkan di rumahnya dan bayinya dalam kondisi meninggal dunia.
(*)
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Ulfa Lutfia Hidayati |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |