Grid.ID - Aksi pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini sungguh bikin miris.
Pasalnya, gerombolan remaja itu nekat menggelar tawuran hanya untuk konten.
Kejadian tersebut diketahui terjadi daerah Bojong Koneng, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis 29 Februari 2024 lalu.
Melansir dari postingan akun Instagram @radenmascemen, sempat beredar video segerombolan pelajar itu berada di pinggir jalan membawa senjata tajam.
Yakni seperti celurit hingga besi yang diruncingkan ujungnya.
Namun saat momen tawuran berlangsung tetiba hujan turun.
Dan ya, gerombolan pelajar itu langsung melarikan diri ke barisan kendaraan yang memakai payung.
"Berani tawuran, tapi takut hujan," ujar salah seorang pria yang merekam momen tersebut.
Usut punya usut, aksi tawuran itu ternyata memang sudah disepakati alias janjian,
Kapolsek Cikarang Barat Kompol Gurnald mengatakan, polisi telah meminta keterangan dua pelajar SMP yang terlibat.
Dimana keduanya mengaku aksi saat itu dilakukan hanya untuk konten belaka dan tak ada motif dendam.
Sehingga tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
"Mereka itu motifnya hanya untuk buat konten, tidak ada aksi balas dendam atau motif lain makanya tidak ada korban," kata Gurnald.
"Mereka itu (mulanya) lewat WhatsApp grup, mereka janjian-janjian (mau tawuran)," imbuhnya.
Terungkap pula, konten tawuran itu nantinya bakal diunggah segorombolan pelajar itu ke sosial media.
"Macam-macam (di-upload-nya) sih, ada yang TikTok, ada yang Facebook," ujar Gurnald.
"Itu kan masih di jam sekolah seharusnya mereka berada di sekolah, belajar, menuntut ilmu. Tapi yang ada mereka bolos," imbuh Gurnald dikutip dari Tribunnewsmaker.com.
Alhasil, polisi pun menduga para pelajar itu hanya haus akan validasi dan ingin terlihat keren.
"Mereka ini enggak ada motif balas dendam atau apa pun yang terlalu signifikan.
Mereka karena (ingin terlihat) keren, ingin membuat konten segala macam," tambahnya.
Meski begitu, polisi tetap tak bisa tinggal diam karena aksi pelajar itu dilakukan saat jam sekolah masih berlangsung.
"Itu kan masih di jam sekolah seharusnya mereka berada di sekolah, belajar, menuntut ilmu. Tapi yang ada mereka bolos," kata Gurnald.
Polisi bahkan sampai turun tangan mendatangi sekolah dan memanggil guru, perangkat desa, hingga orang tua.
"Biar semua mengetahui apa yang diperbuat mereka.
Kalau sampai ada korban, kami proses sesuai prosedur hukum yang berlaku," tutup Gurnald.
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya