Kena PHK dan Terlilit Utang Diduga Jadi Alasan Satu Keluarga di Apartemen Jakarta Nekat Bundir, Tetangga sampai Beri Bantuan Rp 8 Juta

Laporan Wartawan Grid.ID, Mardyaning Christ Cahyarani

Grid.ID - Kasus bunuh diri satu keluarga di Jakarta Utara terus topik perbincangan publik.

Hingga kini pihak kepolisian masih mengusut dan menyelidiki kasus tersebut.

Sebelumnya diberitakan oleh Grid.ID, peristiwa ini terjadi di Apartemen Teluk Intan, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara pada Sabtu (09/03/2024).

Kejadian ini melibatkan 4 anggota keluarga yang terdiri dari ayah, EA (50), ibu AI (50), anak perempuan JL (15) dan anak laki-laki JW (13).

Keempatnya telah dinyatakan tewas usai jatuh ke halaman parkir outdoor depan lobby apartemen.

Dilansir dari laman Tribunjabar.ID pada Rabu (13/03/2024), salah satu tetangga korban sempat bercerita tentang keadaan sebelum kejadian yang memakan 4 nyawa ini terjadi.

Tetangga korban, Arief (47) mengungkap keluarga korban diketahui sudah lebih dahulu tinggal di apartemen dibandingkan dirinya.

Pihaknya mengaku mulai mengenal korban sejak 2017 lalu.

Arief mengaku keluarga korban sempat berniat pindah ke Surakarta, Jawa Tengah untuk memulai kehidupan baru.

Baca Juga: Heboh Satu Keluarga Lompat dari Lantai 22 Apartemen di Penjaringan, Disebut Bisa Jadi Bukan Kasus Bunuh Diri tapi Pembunuhan, Ini Alasannya

"Katanya mereka mau memulai bisnis yang baru, tetapi saya tidak tahu bisnis apa yang ia kerjakan," kata Arief.

Menurutnya keluarga korban memutuskan ingin pindah karena faktor tekanan ekonomi yang semakin sulit sejak pandemi Covid-19.

Arief juga mengungkap bahwa EA diketahui sempat terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Yang saya tahu, ketika pandemi suaminya terkena pemutusan hubungan kerja. Mulai dari sana, kehidupan keluarga ini terlihat sangat merana," lanjutnya.

Melihat kondisi tersebut Arief sebagai tetangga merasa prihatin sehingga memberikan beberapa bantuan kepada keluarga korban.

Arief mengaku beberapa kali menawarkan telur ayam dan memberikan bantuan berupa sejumlah uang kepada keluarga EA.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun Arief telah memberikan 3 kali bantuan uang dan memiliki total sekitar Rp 8 juta.

"Saya merasa iba dengan keluarga ini. Jadi, saya berharap uang yang saya beri itu bisa sedikit membantu," pungkasnya.

Hingga kini, polisi menduga motif bunuh diri yang dilakukan oleh satu keluarga ini ada kaitannya dengan utang.

(*)

PROMOTED CONTENT