Grid.ID - Seorang waria menghadapi nasib tragis di tangan kekasihnya sendiri.
Waria bernama Didin (30) alias Gadis tewas mengenaskan dibunuh kekasihnya sendiri karena cinta segitiga.
Pembunuhan waria warga Desa Kertayasa, Kecamatan Sindangagung, Kuningan itu terjadi setelah kekasihnya tahu Gadis telah tidur dengan pria lain.
Melansir Tribunnews, pelaku berinisial SN sebelumnya sudah tinggal bersama korban selama 3 bulan.
Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP I Putu Ika Prabawa mengatakan sebelum melakukan pembunuhan keji itu, SN sempat meminta Gadis untuk tidak berhubungan dengan pria lain.
"Akibat kecemburuan SN. Sebelumnya minta korban jangan jalan dengan pria lain karena sudah bersama dirinya dan mereka sudah tinggal bareng sekitar 3 bulan," jelas Putu.
Kronologi bermula pada Selasa (30/1/2024), Gadis dan SN sempat terlibat cekcok.
Kemudian saat sedang tidur di indekos yang terletak di Kelurahan Awirarangan, Kuningan, SN dengan tega menjerat leher korban menggunakan kain.
"SN membunuh korban pada Selasa (30/1/2024) pukul 10.30 WIB, dengan cara dijerat menggunakan kain ketika korban tengah tertidur dan sebelumnya sempat cekcok," ungkapnya.
"Motif pembunuhan yang dilakukan pelaku berinisial SN, yang warga Kecamatan Darma. Karena, cemburu bahwa korban berhubungan lagi dengan selain pelaku," sambungnya.
Selesai membunuh korban, SN berusaha merekayasa TKP dengan membuat Gadis seolah-olah tewas karena bunuh diri.
"Pelaku melakukan skenario, bahwa korban mati akibat bunuh diri dan ditempat itu terdapat surat wasiat dan beragam obatan yang biasa dikonsumsi korban," ujar Putu.
Aksi ini terungkap setelah keluarga korban merasa ada kejanggalan dalam kematian Gadis.
Keluarga kemudian meminta jasad korban untuk diperiksa melalui autopsi.
"Iya, kami lakukan pemeriksaan jasad korban di rumah sakit Bayangkari, dan benar bahwa korban meninggal di jerat oleh kain sebagai alat pelaku berbuat keji," katanya.
Mengenai jenazah korban atas nama Didin (30) warga Desa Kertayasa Kecamatan Sindangagung, yang sebelumnya dibawa ke RS Bhayangkara.
"Kini korban sudah dimakamkan di TPU desa setempat," ungkap kades Kertayasa Arief Amirudin kepada wartawan.
Waria Tewas Dipicu Sakit Hati
Kasus pembunuhan waria juga pernah terjadi di Nunukan, Kalimantan Utara.
Afdal alias Ririn (33) tewas di tangan Moh (19) yang sakit hati karena tuduhan korban yang dirasa membuatnya malu.
"Ada perkataan tidak pantas yang ditudingkan kepada pelaku, dan itu yang mendasari pelaku membunuh korban," kata Taufik, pada Senin (28/10/2023).
Sebenarnya, keduanya belum lama saling mengenal.
Mereka baru dekat selama dua bulan, dan diduga memiliki hubungan terlarang dalam hal percintaan.
Taufik melanjutkan, Moh sudah merencanakan pembunuhan untuk melampiaskan sakit hatinya.
Sehingga pada Kamis (26/10/2023), pelaku datang ke rumah kos korban dan izin menginap.
Korban tidur berdua dalam satu ranjang, dan pelaku bangun tengah malam untuk mengambil pisau dapur di rumah tersebut.
"Pelaku kembali ke kamar, dan saat itu korban juga bangun. Keduanya tidur sambil membelakangi, dan sama-sama main Hp. Tiba tiba, pelaku menikamkan pisau dapur ke leher korban," kata Taufik.
Sempat terjadi perlawanan dari korban, tapi kemudian pelaku mencekik leher korban.
Pelaku menghunjamkan pisau lebih dalam di leher korban sampai menembus tulang, dan gagang pisau sampai patah.
"Setelah mengecek nadi leher korban dan memastikannya mati, pelaku mengambil semua barang berharga di kamar korban. Pelaku pergi setelah mengunci kosan korban," lanjutnya.
Kematian korban, diketahui teman teman warianya keesokan harinya, Jumat (27/10/2023).
Salah satu teman korban, Jumriadi, mendatangi kostan korban karena sudah seharian chat maupun telepon tapi tidak ada balasan.
Saksi datang ke indekos korban dan melihat pintu terkunci serta tercium aroma tak biasa dari dalam rumah.
Jumriadi membuka paksa jendela, dan melihat kondisi korban tertelungkup diatas kasur dalam kondisi tidak mengenakan celana. Ia pun segera melaporkan peristiwa tersebut ke polisi.
"Kami lakukan penyelidikan dan berhasil menangkap pelaku di Jalan Lingkar. Saat kita geledah rumahnya, kita temukan barang barang milik korban, HP dan ATM," kata Taufik.
Dari hasil otopsi yang dilakukan, korban mengalami 1 kali tusukan di bagian leher, yang menembus tulang leher.
Baca Juga: Pelaku Pembunuh Penagih Utang di Cianjur Ditangkap, Digerebek Saat Bersembunyi di Rumah Kerabat
Terdapat robekan rahang kiri akibat luka iris pisau, dan memar di bagian lutut.
"Untuk mengapa korban ditemukan dalam kondisi tidak berbusana lengkap, kita masih dalami," kata Taufik lagi.
(*)
Source | : | Tribunstyle |
Penulis | : | Ulfa Lutfia Hidayati |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |