Grid.ID - Jumlah orang yang mengalami gangguan spektrum autisme (Autism Spectrum Disorder/ASD) di Indonesia mencapai sekitar 2,4 juta orang, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilansir dari situs Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jumlah orang dengan autisme pun diperkirakan meningkat hingga 500 orang setiap tahunnya.
Gangguan perkembangan neurologis ini mengakibatkan mereka kesulitan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi, sehingga mereka pun membutuhkan metode yang berbeda dalam belajar dan beradaptasi dengan kehidupan di masyarakat.
Namun, pemahaman masyarakat tentang autisme masih perlu diupayakan, melihat masih adanya kasus-kasus diskriminatif terhadap anak-anak dengan autisme.
Hari Autisme Sedunia yang jatuh pada 2 April pun menjadi momen untuk menyebarkan pemahaman tentang autisme dan meningkatkan dukungan terhadap anak-anak dengan autisme kepada masyarakat luas.
Hal ini pun juga terus dilakukan oleh para kreator TikTok yang berbagi pengalaman autentik mereka dari beragam sudut pandang, mulai dari seorang pelari marathon yang sekaligus merupakan penyandang autisme, seorang terapis untuk anak-anak berkebutuhan khusus, hingga orang tua dari seorang anak dengan autisme.
Simak kisah selengkapnya dari tiga kreator TikTok pegiat edukasi seputar autisme berikut ini.
Natrio Catra Yososha (@natrio_catra_yososha) buktikan penyandang autisme bisa raih prestasi
Memiliki autisme tidak membatasi Yososha dalam mengeksplorasi kegiatan yang ia sukai.
Pria yang akrab disapa Osha ini, terdiagnosa dengan ASD sejak usia 8 tahun.
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Okki Margaretha |