Grid.ID - Istilah blue carbon atau karbon biru mungkin masih jarang didengar.
Tapi di kalangan aktivis lingkungan, ekosistem blue carbon merupakan hal yang cukup jadi perhatian.
Melansir laman oceanservice.noaa.gov, karbon biru merupakan istilah untuk karbon yang ditangkap oleh ekosistem laut dan pesisir pantai.
Seperti diketahui, aktivitas manusia banyak menghasilkan karbon dioksida yang menimbulkan dampak buruk pada lingkungan serta bisa memicu perubahan iklim dunia.
Nah, di pesisir pantai inilah tersedia cara alami untuk mengurangi dampak gas rumah kaca terhadap atmosfer melalui penyerapan karbon tersebut.
Oleh karena itu, ekosistem blue carbon di pesisir pantai memegang peranan penting dalam mitigasi dinamika perubahan iklim.
Mengutip laman Badan Riset dan Inovasi Lingkungan, blue carbon ini berpotensi mengurangi emisi penyebab perubahan iklim dengan memanfaatkan kawasan pesisir, mangrove, lahan basah dan padang lamun atau seagrass.
Terlepas dari manfaatnya yang besar, sayangnya ekosistem karbon biru pesisir merupakan salah satu yang paling terancam di muka bumi, dengan perkiraan kerusakan sebesar 340.000 hingga 980.000 hektar setiap tahunnya.
Ketika terdegradasi atau hilang, ekosistem ini dapat menjadi sumber gas rumah kaca karbon dioksida yang signifikan.
Baca Juga: Sisir Pesisir, Mengajak Masyarakat Pesisir Peduli Lingkungan Lewat Program ‘Jaringan Masjid’
Oleh karena itu, tidak sedikit aktivis lingkungan yang berusaha menjaga kelestarian ekosistem blue carbon ini.
Salah satunya Nadine Chandrawinata, artis yang sudah 9 tahun menjadi aktivis lingkungan.
Di tahun 2015, Nadine Chandrawinata mendirikan Sea Soldier, sebuah organisasi non-pemerintah yang fokus pada isu lingkungan, khususnya laut.
Program-program yang digagas oleh organisasi ini antara lain adalah aksi bersih-bersih pantai, pemberhentian sirkus lumba-lumba, mengurangi penggunaan sedotan plastik, hingga konservasi hutan dan mangrove.
Berdasarkan pantauan Grid.ID dari instagram Nadine Chandrawinata, sang artis memang cukup sering membagikan keterlibatannya dalam pelestarian lingkungan.
Salah satunya konservasi hutan mangrove yang merupakan unsur penting dalam ekosistem blue carbon.
Mangrove diyakini sebagai tanaman yang mampu mengikat dan melepas emisi karbon.
Bahkan pengurangan emisi karbon menggunakan ekosistem perairan seperti hutan mangrove diyakini lebih kuat dari potensi yang ada di daratan.
Tujuan program ini guna memberi edukasi soal nilai dan manfaat mangrove merupakan solusi konservasi dan rehabilitasi mangrove di masa depan.
Baca Juga: Oetama Cup 2022 Gelar River Clean Up, Gaungkan Semangat Peduli Lingkungan
Program ini juga diharapkan bisa meningkatkan kesadaran tentang pentingnya ekosistem mangrove di wilayah pesisir.
Wah, gak cuma cantik ternyata Nadine Chandrawinata juga menjadi sosok inspiratif sebagai aktivis lingkungan!
(*)
Source | : | Instagram,Brin.go.id,Oceanservice.noaa.gov/ |
Penulis | : | Ulfa Lutfia Hidayati |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |