Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Siapa yang tak kenal dengan sosok Sandra Dewi?
Sandra Dewi belakangan disorot karena sosok suami yang terseret kasus korupsi.
Tak main-main, Harvey Moeis menjadi salah satu tersangka kasus korupsi timah.
Kasus korupsi timah ini disebut merugikan negara hingga mencapai Rp 271 triliun.
Sosok Sandra Dewi sebagai istro Harvey Moeis pun jelas menjadi sorotan.
Kali ini Sandra Dewi jadi bahan gunjingan usia diperiksa selama 10 jam atas kasus korupsi tersebut.
Dilansir Grid.ID dari akun Instagram @lambegosiip pada Kamis (16/5/2024), beredar video Sandra Dewi keluar dari ruangan.
Sosok Sandra Dewi tampak menahan tangisan dan hanya diam saja saat diserbu awak media.
Netizen pun memberikan komentar atas unggahan ini.
"Kenapa sekarang nangis, bukannya dulu senyum-senyum pakai finger love," tulis warganet.
"Enak ya nikah di Disneyland Tokyo, Putri Salju, Cinderella," komentar netizen.
"Gak usah nangis, menikmati juga kan, akting nih," tulis warganet.
"Akting kedua, soalnya akting ke satu yang sarangheyo dihujat habis-habisan," komentar netizen.
Sebelumnya Sandra Dewi telah dihujat karena kasus sang suami.
Melansir TribunTrends.com, kuasa hukum Harvey Moeis mengungkap kondisi keluarga sang klien setelah kena rujakan netizen.
Harris mengungkap bahwa Harvey Moeis dan Sandra Dewi hingga saat ini dalam kondisi yang baik.
Meski demikian, Sandra Dewi sempat trauma karena kasus korupsi sang suami.
"(Kondisi Sandra Dewi) Baik-baik aja. Pastinya siapapun yang alami pasti ada trauma," kata Harris Arthur.
"Baik-baik aja (Harvey Moeis) sedikit syok," sambungnya.
Sandra Dewi juga disebut kecewa dengan pemberitaan yang dinilainya menyudutkan sang suami.
Ia juga disebut menyinggung soal bullying yang keluarganya terima hingga asas praduga tak bersalah.
"Ini kan masih diduga, diduga, apakah terlibat atau tidak, tunggu di pengadilan nanti, kalau kita fitnah," kata Harris.
"Membully orang, ternyata di pengadilan gak terlibat, ayo, dosa gak? Masyarakat harus pikir yang positif dulu lah," sambungnya.
(*)
Source | : | |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Nesiana |