Grid.ID – Musim haji telah dimulai.
Beberapa Jemaah haji asal Indonesia sudah mulai diberangkatkan ke tanah suci secara bertahap.
Perhatian juga tertuju kepada jemaah haji tertua se-Indonesia.
Ia adalah Hardjo Mislan atau akrab disapa mbah Hardjo.
Mbah Hardjo berasal dari Desa Bedingin, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Mbah Hardjo adalah seorang veteran perang dan mantan perangkat desa.
Dirinya mendapat percepatan keberangkatan lantaran sudah lansia.
Tiba di Madinah, Mbah Hardjo mengucap Syukur sudah bisa sampai di Arab.
“Alhamdulillah, saya senang. Senang sekali sudah bisa sampai di Arab Saudi untuk menjalankan ibadah haji,” lanjut Mbah Hardjo.
Mbah Hardjo lahir di tahun 1913 dan kini berusia 110 tahun.
“Saya ini kalau tidak salah lahir pada tahun 1913. Usia saya 110 tahun. Alhamdulillah saya juga sehat, kaki saya juga tidak sakit ini,” jawab Mbah Hardjo saat berbincang dengan tim MCH PPIH Arab Saudi Daker Bandara.
Mbah Hardjo menunaikan ibadah haji ditemani oleh anaknya, Sirmad, menantu dan besannya.
Kondisi Kesehatan mbah Hardjo dinyatakan sehat dan tidak mendapat perlakuan khusus di pesawat.
"Alhamdulillah kondisinya sehat. Tadi kami periksa dari saturasi oksigennya 100 persen. Tekanan darah normal, denyut nadinya juga baik," ungkap Rosidi, Kabid Kesehatan PPIH Embarkasi Surabaya.
Mbah Hardjo mendaftar haji pada tahun 2019 lalu.
"Alhamdulilah sae. Mugi-mugi sehat sedanten selama haji hingga pulang nanti," kata pejuang 45 yang mengaku siap menjalankan ibadah haji.
Sebelumnya, Mbah Hardjo pernah umrah pada tahun 2017.
"Saya pertama kali lihat Ka'bah saat umrah pada 2017. Hati saya bergetar melihat rumah Allah. Saya ingin pergi haji," kenang Mbah Hardjo saat ditemui di Asrama Haji Sukolilo.
(*)
Source | : | tribunnews,Surya |
Penulis | : | Pradipta R |
Editor | : | Pradipta R |