Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID - Presenter Irfan Hakim akan mengurbankan 4 sapi dengan berat masing-masing lebih dari 1 ton di Hari Raya Idul Adha 2024.
Ia mengaku ketagihan berkurban setiap tahunnya setelah mengerti esensi dari kurban itu sendiri.
Bermula dari tahun 2021, di mana Irfan Hakim mengurbankan sapi bernama Grandong yang bobotnya mencapai 1,3 ton.
Pada saat itu Irfan mengaku merasa sedih karena harus berpisah dengan sapi yang ia rawat dengan sepenuh hati.
"Di beberapa tahun yang lalu dengan sapi Grandong hitam kelam itu gue menemukan hakikat atau arti dari sebuah pengorbanan alias proses kurban di bulan Idul Adha," kata Irfan ketika ditemui di kediamannya di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (15/6/2024).
"Akhirnya gue ketagihan setiap tahun berusaha untuk mendapatkan hewan kurban terbaik dan melibatkan perasaan di dalam pengurusannya," lanjutnya.
Dalam merawat sapi-sapi kurbannya, Irfan Hakim tak pernah asal-asalan.
Ia memastikan seluruh hewan kurbannya itu diperlakukan dengan sepenuh hati.
Bahkan, presenter 48 tahun itu mengaku selalu mengajak sapi-sapinya 'mengobrol' setiap malam menjelang hari penyembelihan.
"Gue juga rencananya ntar malem suka ada sesi ngobrol sama hewan kurbannya," ujar Irfan.
Baca Juga: Idul Adha 2024, Irfan Hakim Siap Kurbankan 4 Sapi dengan Berat Lebih dari 1 Ton
Menurut Irfan, berkomunikasi dengan hewan-hewan kurban sangat penting, karena bagaimanapun, hewan merupakan makhluk hidup.
Walau tidak bisa berkomunikasi secara langsung dengan bahasa yang sama, Irfan percaya bahwa hewan bisa merespons perkataan manusia dengan cara lain.
"Jawabnya itu dengan matanya, lenguhannya, kalau sapi gerak-geriknya, tiba-tiba netes air mata," jelas Irfan.
Irfan juga menilai bahwa hewan kurban berhak untuk tahu tujuan ia dikurbankan di Hari Raya Idul Adha.
Ia menjelaskan kepada hewan kurban bahwa pada hakikatnya, sapi merupakan hewan yang diciptakan untuk diternak dan dikonsumsi dagingnya.
Namun, ketika sapi tersebut dikurbankan dan disembelih, maka sapi tersebut menjadi hewan yang mulia.
"Ada hak mereka kenapa dikurbankan, ada hak tahu. Jadi bukan pas mau dikurbankan saja tapi menyembelih untuk kita makan aja," tuturnya.
"Ketika diputuskan dan dipilih untuk dimuliakan menjadi hewan kurban, kamu (sapi) tuh jadi ada nilai lebih," timpal Irfan.
Hewan-hewan kurban tersebut, kata Irfan, mengerti dan menerima apa yang telah dijelaskan.
Tak jarang sapi-sapi tersebut lebih legowo dan bahkan lebih mempersiapkan dirinya untuk menjadi hewan kurban dengan mengonsumsi lebih banyak rumput.
"Percaya nggak percaya, dia (sapi) tuh yang ada ekspresinya," lanjutnya.
"Habis itu biasanya makan terus, makan terus, gue cuma ngomong gini 'Udah, udah, cukup, dagingnya udah banyak'. Dia tuh jadi ada keinginan memberikan lebih, karena dia tahu ini untuk kebaikan dan lain-lain, dan ini nyata," pungkas Irfan.
(*)
Viral, Warung Mie Ayam di Magelang Ini Banderol Harga Rp 2 Ribu per Mangkok, Penjual Akui Gak Rugi dan Malah Makin Laris, Ini Alasannya
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ayu Wulansari K |