Grid.ID - Seorang single parent berusia 35 tahun, Nita Zahro, berhasil membuktikan bahwa keberanian dan tekad dapat mengubah kehidupan.
Nita berhasil mendirikan dua salon kecantikan yang sukses di Lombok Tengah meski hanya berbekal materi kursus.
Cerita Nita dimulai saat ia mengikuti kursus kecantikan di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Berlian, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ia mengikuti kursus spa melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) tahun 2019.
Sebagai informasi, program PKW merupakan agenda prioritas dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan.
Program ini melatih peserta didik di LKP dengan berbagai keterampilan yang nantinya dapat digunakan sebagai bekal merintis usaha.
“Mimpi masa kecil saya adalah punya salon, tapi waktu itu belum ada jalan karena harus bekerja setelah lulus SMA,” ucap ibu muda tersebut.
Baca Juga: Kemendikbudristek Lepas 281 Mahasiswa Internasional Penerima Program Darmasiswa 2023-2024
Nita sadar bahwa untuk menaikkan derajat hidup, ia harus menguasai suatu keterampilan. Dengan begitu, ia bisa mandiri dan berwirausaha.
Berbekal passion-nya di bidang kecantikan, ia pun memutuskan untuk mengikuti kursus di LKP Berlian selama kurang lebih dua bulan.
Sebelum mengikuti kursus, Nita mengatakan bahwa dirinya dahulu bekerja sebagai ground handling di bandara.
Namun setelah berhenti bekerja, ia harus menerima kenyataan karena berpisah dengan suami.
Alhasil, Ibu muda itu harus memutar otak untuk menghidupi dua anak yang masih belia.
Di tengah kepahitan yang ia alami, ia memilih jalan untuk kursus kecantikan dan meraih mimpinya yang dahulu tertunda.
Dari kursus lah perjalanannya menjadi seorang wirausaha dimulai.
“Saya ingin punya waktu dengan anak-anak dan saya juga sudah bercerai dengan suami. Makanya ingin punya salon dan jadi wirausaha di rumah saja,” jelas Nita.
Lewat kursus spa, ia mengetahui berbagai pengetahuan dasar tentang pijat dan perawatan kecantikan.
“Walaupun dari nol mempelajari teknik pijat, saya bisa mengejar ketertinggalan karena terus berlatih,” ujarnya.
Selama kursus, Nita mengatakan bahwa dirinya juga mendapatkan bekal tentang pengetahuan kewirausahaan.
“Yang tak kalah penting menurut saya program PKW itu diberikan ilmu tentang kewirausahaan, bagaimana manajemen salon, tentang modal, pemasaran, dan bahkan perbukuan. Itulah hal yang saya butuhkan karena ingin membuka salon,” tegas Nita.
Tak hanya bekal pelatihan dan materi kewirausahaan, Nita juga mengaku terbantu dengan modal yang diberikan oleh Kemendikbudristek setelah menyelesaikan program PKW.
Baca Juga: Kisah Ulfatun Nikmah, Lulusan SMK yang Raih Gelar Magister FEB UGM dan Beasiswa LPDP
Ia mendapatkan alat-alat salon dan spa, sehingga dirinya bisa langsung membuka rintisan usaha salon di rumahnya.
“Membuka usaha itu cukup menantang. Di awal membuka usaha, pelanggan saya cuma hitungan jari per minggu,” ungkap Nita.
Beberapa bulan setelah berhasil membuka rintisan usaha salon di rumah, Nita tak merasa puas terhadap pencapaiannya. Ia haus akan ilmu baru di bidang kecantikan.
Untuk itu, ia pun mengikuti kursus reguler untuk kursus tata rias rambut, rias pengantin, dan juga kecantikan kulit.
“Saya gak mau setengah-setengah dalam membuka salon. Maka dari itu, saya juga harus upgrade ilmu kecantikan lainnya,” ujar Nita berambisi.
Masih di LKP Berlian, Nita pun mendapatkan pengetahuan tambahan tentang dunia kecantikan yang lebih lengkap.
Menurut Nita, hal itu sangat penting karena ia melihat industri kecantikan yang selalu berkembang.
“Siang saya buka salon, lalu malam saya ikut pelatihan lagi di LKP Berlian sehingga saya dapat sertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP),” tutur Nita.
Baca Juga: Indonesia Jadi Tuan Rumah ASEAN University Games 2024, Ratusan Atlet Mahasiswa Berpartisipasi
Perjuangan gigih Nita membuahkan hasil yang manis. Setelah melalui banyak kesulitan, ia berhasil mengubah hidupnya menjadi lebih baik.
Dalam lima tahun terakhir, salon yang awalnya hanya dari rumah, mulai berpindah lokasi ke toko. Di awal tahun 2024, ia pun berhasil mengembangkan salon sampai dengan dua cabang.
Salon yang ia kembangkan pun menawarkan jasa yang lengkap, tidak hanya rias rambut, tetapi juga rias pengantin dan eyelash serta sulam alis.
Alat-alat yang digunakan pun semua sudah sesuai standar sehingga dapat membuat pelanggan merasa nyaman.
“Dari salon ini alhamdulillah sudah dapat dua digit, keuntungan bisa mencapai Rp15 juta,” ujar Nita.
Manfaat yang dirasakan dari kursus tak hanya untuk dirinya pribadi tetapi juga lingkungannya.
Dari salonnya tersebut ia membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain. Kini, Nita sudah memiliki delapan orang karyawan yang membantunya di salon.
Tak jarang, ia pun membuka kursus bagi para karyawannya ataupun orang-orang yang tertarik belajar di bidang kecantikan.
“Saya ingin membuka lembaga kursus dan pelatihan juga, karena saya ingin membuka kesempatan juga bagi orang-orang seperti saya, orang yang berusaha bangkit dari keterpurukan,” harap Nita.
Penulis | : | Content Marketing ADV |
Editor | : | Sheila Respati |