Grid.ID – Berdasarkan program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) pada 2022, Indonesia tercatat sebagai penghasil sampah plastic terbesar kedua di dunia.
Setiap tahun, ada 3,2 juta ton sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik, bahkan 1,29 juta ton sampah tersebut berakhir di TPA dan perairan laut.
Salah satu sumber sampah tersebut adalah kemasan kosmetik bekas.
Sementara itu, laporan dari Cosmetic Packaging Market – Growth, Trends and Forecasts (2020-2025), ada hampir 50% kemasan produk kosmetik terbuat dari plastik.
Minderoo Foundation juga melaporkan, dari sekitar 120 miliar unit produksi kemasan kosmetik global, sebagian besar limbah yang dihasilkan tidak didaur ulang.
Bermunculannya sampah kosmetik dan sampah skincare tidak cukup mudah untuk dikendalikan.
Faktanya, beberapa produk skincare hanya digunakan dalam beberapa waktu saja kemudian menjadi sampah.
Seperti contohnya, produk sheetmask yang penggunaanya hanya dipakai 15-20 menit saja lalu kemudian dibuang.
Baca Juga: Siap Basah-basahan, Cha Eun Woo Bakal Tampil di WATERBOMB SEOUL 2024
Padahal, limbahnya dapat memakan waktu hingga ribuan tahun untuk dapat terurai.
Menyadari hal tersebut, Amorepacific melakukan aksi “Support the Local Heroes” bersama Waste4Change untuk mendukung pengelolaan sampah dan kebersihan di Bandung.
Kegiatan yang menggandeng organisasi Waste4change ini, sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan Indonesia.
Baca Juga: Intip Gaya Erina Gudono Kenakan 2 Kebaya Bumil di Acara Pernikahan Keponakan Presiden
Pada kegiatan ini, tim berhasil membersihkan 129 kg sampah plastik.
(*)
Pak Tarno Derita Sakit Stroke, Istri Pertama Ngaku Ogah Jenguk Gegara Kelakuan Bini Muda: Pelakor Itu!
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |