Grid.ID - Cube Entertainment merilis permintaan maaf secara resmi terkait pakaian panggung (G)I-DLE yang kontroversial.
Seperti diketahui, baru-baru ini (G)I-DLE tengah disibukkan dengan aktivitas promo dalam rangka comeback lagu 'Klaxon'.
Namun rupanya (G)I-DLE mendapatkan kritis atas penggunaan tanda palang merah di outfit panggung tanpa izin.
Menurut laporan tersebut, perwakilan Palang Merah Korea mengonfirmasi bahwa mereka belum dihubungi oleh agensi (G)I-DLE, Cube Entertainment, namun akan segera menghubungi Cube Entertainment karena tidak ada izin terlebih dahulu untuk menggunakan tanda palang merah.
Dilansir dari akun Instagram @panncafe pada Selasa (23/7/2024), menurut undang-undang yang berlaku di Korea Selatan, penggunaan emblem palang merah tanpa izin untuk aktivitas bisnis maupun propaganda bisa dikenai denda 5-10 juta KRW.
Alasan lain yang membuat netizen memberikan kritik adalah outfit panggung yang dianggap terlalu terbuka.
Meskipun sesuai dengan konsep musim panas, namun outfit ini dianggap tidak menghormati pekerja kesehatan di instansi palang merah.
Mengetahui kontroversi yang terjadi, Cube Entertainment pun merilis pernyataan resmi yang dilansir dari Allkpop pada Selasa (23/7/2024).
"Halo, ini adalah Cube Entertainment.
Baca Juga: Yuqi (G)I-DLE Rilis Lagu Baru untuk Debut Solonya 'Could it Be'
Kami ingin mengatasi masalah mengenai pakaian panggung yang dikenakan oleh (G)I-DLE selama penampilan mereka "Klaxon" pada siaran "Music Bank" KBS-2TV tanggal 19 Juli.
Kami menyadari masalah pakaian panggung dan telah menghubungi Palang Merah Korea untuk meminta maaf.
Kami secara aktif melakukan konsultasi untuk mencegah terulangnya kembali dan menangani tindakan tindak lanjut terkait penggunaan lambang Palang Merah tanpa izin. Kami dengan tulus meminta maaf kepada semua pihak terkait yang mengalami ketidaknyamanan.
Kami selalu berterima kasih kepada para penggemar yang menunjukkan minat dan dukungan besar untuk (G)I-DLE. Terima kasih," tulis Cube Entertainment.
(*)
Source | : | Instagram,Allkpop.com |
Penulis | : | Christine Tesalonika |
Editor | : | Nesiana |