Laporan wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID - Musisi Sal Priadi berbagi cerita di balik lagu 'Gala Bunga Matahari' yang viral di media sosial.
Diketahui lagu tersebut merupakan karya Sal Priadi dari album Markers and Such Pens Flashdisk. Album ini berisi 14 lagu yang menceritakan tentang kisah cinta secara umum.
'Gala Bunga Matahari' memiliki lirik yang puitis atas kerinduan, sehingga tak jarang membuat banyak orang tersentuh hingga menangis.
"Lagu ini ditulis untuk menggambarkan kerinduan besar sama orang-orang yang sudah berpulang, tapi diiringi dengan harapan kita juga harus melanjutkan hidup," kata Sal Priadi saat Grid.ID temui belum lama ini di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
Pria asal Malang itu tak menampik pernah merasakan kehilangan sosok tecinta dalam hidupnya.
Hal itu juga yang menjadi salah satu inspirasi untuk lagu 'Gala Bunga Matahari'.
"Terutama waktu pandemi banyak orang ditinggalkan sama orang tersayang."
"Tidak dalam masa pandemi, tapi saya ditinggalkan bapak, kakek, nenek, hewan peliharaan juga. Itu menginspirasi menulis lagu ini," jelasnya.
Baca Juga: Sal Priadi Bawakan Lagu Gala Bunga Matahari di Bigu Festival 2024, Penonton Banjir Air Mata
Di antara baitnya, ada liriknya berisi pernyataan gambaran bentuk surga yang menjadi tempat tinggal orang yang telah berpulang.
Fakta menarik, ternyata tiga baris pertama bait tersebut merujuk pada ayat-ayat Al-Quran tentang kehidupan setelah kematian.
"Adakah sungai-sungai itu benar-benar dilintasi dengan air susu?". Lirik merujuk pada Surat Muhammad ayat 15.
Begitu pun dengan bait “Juga badanmu tak sakit-sakit lagi. Kau dan orang-orang di sana muda lagi?”. Merujuk pada Surat Al Waqiah ayat 35 -38.
Sal Priadi mengakui bahwa lagu tersebut juga terinspirasi dari ayat-ayat Al-Quran.
Kendati demikian, ia tak membatasi jika pendengar karyanya memaknai lagu tersebut dengan interpretasi yang beragam.
"Soal liriknya tentu ada penggambaran surga yang saya berusaha untuk tulis, dan ya seperti yang kalian dengar di sana ada sungai dilintasi air susu, memang terinpirasi dari kitab."
"Teman-teman di internet yang engeh (ayat Al-Quran)," tandas pria 32 tahun tersebut.
(*)
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana |