Grid.id - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, provinsi Sumatra Selatan merupakan provinsi dengan areal perkebunan kopi yang terluas di Indonesia.
Namun, pengembangan komoditas kopi di Kabupaten Lahat cenderung dihadapkan dengan beberapa tantangan, mulai dari produktivitas lahan kopi yang masih berkembang, keterbatasan akses oleh para petani kopi terhadap pengetahuan dan praktik budidaya kebun yang baik, tantangan iklim dan masih banyak lainnya.
Head of Communications E-commerce Tokopedia and ShopTokopedia, Aditia Grasio Nelwan, menyampaikan, “Melihat potensi komoditas kopi yang masih sangat besar di Sumatra Selatan, Tokopedia dan ShopTokopedia terus berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis, termasuk Pemerintah Kabupaten Lahat dan organisasi Sustainable Coffee Platform of Indonesia (SCOPI) untuk meningkatkan kualitas biji kopi. Melalui program ‘Pelatihan Pascapanen dan Peningkatan Mutu Biji Kopi’, harapannya akan semakin banyak pahlawan ekonomi yang muncul di industri kopi Indonesia, contohnya seperti Kopi Serambi.”
Kopi Serambi angkat popularitas biji kopi Lahat ke kancah nasional lewat Tokopedia dan ShopTokopedia.
Potensi Kabupaten Lahat sebagai salah satu penghasil kopi di Indonesia menarik minat Yogi Kurniawan untuk membangun usaha ‘Kopi Serambi’ sekaligus mengenalkan biji kopi Lahat ke masyarakat Indonesia.
“Profesi petani seringkali dipandang sebelah mata, namun saya ingin meruntuhkan stigma ini. Justru regenerasi petani sangat penting agar ketahanan pangan nasional selalu terjaga,” ujar Yogi.
Berbekal ilmu keterampilan dalam proses pascapanen biji kopi yang didapatkan secara autodidak, Yogi mulai menekuni bisnis Kopi Serambi pada tahun 2017.
“Di tengah merintis bisnis, saya tetap memegang peran sebagai petani kopi. Saya dan tim tetap terjun langsung untuk menanam dan memetik biji kopi hingga pengeringan dan penyangraian kopi,” tambah Yogi.
Kopi Serambi, yang semula hanya memproduksi biji kopi mentah atau green beans, mulai optimis berekspansi demi memenuhi permintaan pasar dengan memanfaatkan platform Tokopedia pada November 2019. Melalui Tokopedia, Kopi Serambi memperoleh omzet jutaan rupiah per bulan. “Ke depannya, saya ingin memanfaatkan platform ShopTokopedia di aplikasi TikTok juga untuk memperluas jangkauan pasar,” kata Yogi.
Baca Juga: Rekomendasi Tokopedia dan ShopTokopedia untuk Hadiah Buah Hati Rayakan Hari Anak Nasional
“Di Tokopedia, saya jual green beans kepada para pelaku usaha lain yang juga menjual kopi atau memiliki kedai kopi. Kopi Serambi juga menyediakan kopi bubuk arabika dan robusta yang sering dijadikan oleh-oleh para pelanggan dari berbagai wilayah di Indonesia.
Selain itu, adanya fitur Bebas Ongkir, memudahkan Kopi Serambi mendapatkan banyak pelanggan dari berbagai daerah. Seperti di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara,” ujar Yogi.
Sebagai peserta ‘Pelatihan Pascapanen dan Peningkatan Mutu Biji Kopi’ bagi 1.000 petani kopi di Kabupaten Lahat, Yogi dapat meningkatkan pengetahuan dalam menentukan strategi penjualan biji kopi.
“Saya berharap berbagai kampanye dan program pelatihan dapat terus diselenggarakan oleh Tokopedia dan ShopTokopedia, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan petani Indonesia dalam menentukan harga jual biji kopi yang berkualitas,” tutur Yogi yang memiliki mimpi Kopi Serambi dapat merambah pasar nasional hingga global.
Usaha Kopi Serambi kini membawa berkah bagi Yogi karena bisa membantu meningkatkan perekonomian keluarganya.
Yogi juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar untuk menjadi buruh lepas ketika masa panen tiba, misalnya sebagai penyortir biji kopi.
Selain itu, Yogi juga aktif membagikan informasi dan pemahaman kepada para petani kopi lokal untuk memperbaiki kualitas biji kopi yang ditanamnya sehingga mampu dijual dengan nilai yang lebih tinggi.
Kampanye Tokopedia dan ShopTokopedia memberi dampak positif terhadap perkembangan penjualan produk kopi Indonesia
Tokopedia dan ShopTokopedia terus menggencarkan kampanye produk kopi lokal melalui beragam inisiatif, seperti Tokopedia Coffee Fest yang mengusung sejumlah pelaku usaha di industri kopi lokal dari berbagai daerah, Beli Lokal yang mempermudah masyarakat untuk belanja online produk dari brand lokal, dan Tokopedia NYAM! yang membantu masyarakat mendapatkan produk makanan dan minuman dari berbagai UMKM lokal di seluruh Indonesia.
Berkat kehadiran beragam inisiatif tersebut, Tokopedia dan ShopTokopedia mencatat beberapa tren menarik seputar penjualan online berkaitan dengan produk kopi.
“Selama semester I tahun 2024 dibandingkan dengan semester I tahun 2023, melalui berbagai inisiatif yang dihadirkan, Tokopedia mencatat beberapa daerah dengan kenaikan tertinggi nilai transaksi terhadap produk kopi, yaitu Bengkulu, Sulawesi Barat dan Jambi, dengan rata-rata kenaikan hampir 2 kali lipat,” ungkap Aditia.
Sedangkan di ShopTokopedia, beberapa daerah yang mengalami kenaikan tertinggi jumlah transaksi untuk produk kopi yaitu Jawa Timur, Bali dan Kepulauan Riau, dengan rata-rata kenaikan 4,5 kali lipat.
Baca Juga: Tren Belanja Online Fashion di Tokopedia dan ShopTokopedia Terus Meningkat di Semester I 2024
Kampanye Beli Lokal juga terbukti berdampak positif pada UMKM lokal.
“Tokopedia mencatat kenaikan rata-rata penjualan sejumlah UMKM kopi mencapai lebih dari 11 kali lipat selama 3 bulan pertama bergabung di kampanye Beli Lokal pada periode Desember-Februari 2024 dibandingkan Desember-Februari 2023. Bahkan, biji kopi 50% arabika 50% robusta, biji kopi robusta Toraja Rantebua dan biji kopi arabika Gayo menjadi jenis biji kopi yang paling laris secara nasional lewat kampanye Beli Lokal di Tokopedia selama semester I 2024,” ujar Aditia.
Di sisi lain UMKM lokal kopi yang bergabung di kampanye Beli Lokal di ShopTokopedia, mengalami rata-rata kenaikan penjualan hampir 3 kali lipat, selama kampanye Beli Lokal berlangsung (12 Desember 2023-12 Juni 2024) dibandingkan sebelum kampanye tersebut berjalan (12 Desember 2022-12 Juni 2023).
“Melalui beragam inisiatif, upaya kolaborasi dengan berbagai pihak, dan pemanfaatan teknologi digital, Tokopedia dan ShopTokopedia berharap dapat senantiasa mendukung para pelaku UMKM, termasuk industri kopi lokal, agar dapat menciptakan peluang dan memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia, termasuk para petani kopi,” ungkap Aditia.
(*)
Chandrika Chika Belum Minta Maaf Usai Diduga Aniaya Yuliana Byun, Sang Ayah Datangi Korban
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Irene Cynthia |