Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Belakangan ini ramai beredar video viral soal polwan (polisi wanita) yang tegur seorang pria yang sedang makan.
Polwan itu menegur aksi pria tersebut yang tetap makan meski sedang diajak ngobrol.
Ia menyebut si pria tak sopan karena menjawab pertanyaan polisi sambil makan.
Lantas siapa sebenarnya sosok polwan yang viral tersebut?
Dilansir dari Surya Malang, sosok polwan itu diketahui bernama Putri Sirty Cikita.
Briptu Putri Cikita panen hujatan setelah menegur seorang pria yang tetap makan saat diajak ngobrol.
Sesumbar ia bahkan mendapat julukan duta sopan Indonesia oleh warganet.
Berdasarkan video yang beredar, pada awalnya Putri Cikita mendatangi seseorang di sebuah warung makan bersama dengan anggota polisi lain.
Tampak seorang pria tengah melahap makanannya.
Ia lalu ditanya beberapa hal oleh polisi yang datang.
Si pria menjawab pertanyaan yang diterimanya dengan tetap mengunyah makanan di depannya.
Putri Cikita pun menyinggung perilaku si pria yang tetap makan meskipun sedang diajak ngobrol.
"Eh mas kalau diajak ngobrol tuh sopan ya sambil makan?" tanyanya.
"Yang sopan ya, kita datang ke sini baik-baik," ujarnya.
Aksinya itu kemudian menuai beragam komentar dari warganet.
Warganet justru beranggapan bahwa Putri Cikita dan rekannya yang tak sopan lantaran mengajak orang yang sedang makan untuk berbicara.
Terkait persoalan tersebut, melansir dari Kompas.com, kedua belah pihak telah saling memaafkan.
Hal itu diungkap oleh Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Dirmanto.
"Kami berharap setelah saya memberikan statement ini, teman-teman netizen jangan di-framing lagi karena mereka sudah menyadari kesalahan masing-masing," ujarnya.
Diketahui peristiwa tersebut terjadi di Surabaya saat tim Samapta Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya sedang berpatroli pada 22 Juli 2024 lalu.
Video viral yang beredar hanyalah sebuah potongan dari video yang ditayangkan di sebuah stasiun televisi.
"Jadi keduanya telah kita periksa dan kedua belah pihak itu juga sudah saling memahami kesalahan masing-masing," jelasnya.
"Yang satu ini minum minuman keras, yang satu mungkin dianggap tidak sopan di dalam melakukan wawancara, dan mereka sudah saling memaafkan," sambungnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Surya Malang |
Penulis | : | Ines Noviadzani |
Editor | : | Nesiana |