Laporan Reporter Grid.id, Irene Cynthia
Grid.id - Misa akbar bersama Paus Fransiskus masih menyisakan banyak cerita.
Dalam misa itu, sebanyak 80 ribu lebih umat Katolik dari seluruh Indonesia datang ke GBK, Jakarta.
Namun tak semuanya beruntung mendapatkan tiket emas itu.
Banyak umat Katolik lain mengikuti misa dari wilayah mereka masing-masing.
Ada yang mengikuti misa akbar dari gereja bersama dengan umat lain, ada pula yang mengikuti dari rumah.
Salah satunya ialah Nona Budianto dari Paroki Kristus Raja Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Meskipun tak bisa mengikuti misa di GBK, Nona mengakui dirinya tetap bersukacita dan terharu, terutama saat mendengar semboyan Viva Il Papa.
Ia juga mendoakan agar Paus Fransiskus selalu diberi rahmat kesehatan di usianya yang sudah menginjak 87 tahun.
"Luar biasa, walau nggak bisa ikut misa akbar di GBK, tapi tetap ada sukacita tersendiri. Apalagi ketika para umat menyambut dengan sorakan dan Viva Il Papa, saya sungguh terharu. Dan paling teharu ketika Bapa Suci Fransiskus memberikan berkat. Benar-benar sukacita yang sungguh amat besar. Semoga Papa Fransiskus selalu diberi kesehatan," kata Nona saat dihubungi Grid.id pada Jumat (6/9/2024).
Sementara itu, di Semarang, Agatha Widyaningtyas juga mengungkapkan rasa sukacitanya meskipun hanya menyaksikan live streaming misa dari rumahnya.
Aura Paus Fransiskus tetap terpancar meskipun ia hanya menyaksikan lewat TV.
"Senang, ikut terharu. Walau hanya live di TV, aura Paus Fransiskus itu luar biasa," kata wanita yang kerap disapa Tata tersebut saat dihubungi Grid.id.
Cerita lain datang dari Salatiga, Jawa Tengah.
Jeanne Pita, umat Katolik dari Paroki Santo Paulus Miki mengatakan bahwa dirinya ketinggalan info tentang keberangkatan umat dari gerejanya untuk misa di GBK.
Akibatnya, ia tak kebagian tiket menuju misa akbar tersebut.
"Nggak terinfo. Mungkin juga karena cepet banget habisnya ya," kata Pita saat dihubungi Grid.id.
Pita mengatakan bahwa perasaannya mungkin akan berbeda seandainya bisa ikut misa akbar ke GBK.
Namun ia tetap merasakan haru biru dan bangga yang luar biasa meskipun hanya menyaksikan Paus Fransiskus dari TV.
"Mungkin bakal lebih (berbeda) ya kalo bisa ikut langsung di GBK. Tapi di rumah pun ternyata saya tetap bisa merasa terharu. Saya merasa bangga (Indonesia) bisa dikunjungi dan misa dipimpin langsung oleh Paus," jelasnya lagi.
Baca Juga: Akhiri Perjalanan Apostoliknya di Indonesia, Paus Fransiskus Bertolak ke Papua Nugini
Paus Fransiskus telah mengakhiri perjalanan apostoliknya di Indonesia.
Selama 4 hari, kedatangan Paus Fransiskus memberikan warna.
Mulai dari memberikan pesan tentang keberagaman, memberkati anak-anak dan ibu hamil yang ditemuinya di pinggir jalan, hingga bertemu dengan para tokoh lintas agama.
Paus Fransiskus melanjutkan perjalanan apostoliknya ke Papua Nugini, Timor Leste dan juga Singapura.
(*)
Mobil Mewahnya Ditabrak Sopir Truk, Wanita Ini Malah Tak Marah dan Tak Minta Ganti Rugi, Ini Alasannya
Penulis | : | Irene Cynthia |
Editor | : | Irene Cynthia |