Mengapa Dianggap Bisa Merusak Pasar UMKM?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Temu merupakan aplikasi e-commerce yang mirip dengan beberapa platform jual beli yang sudah eksis di Indonesia.
Bedanya, barang-barang di Temu biasanya dijual menggunakan metode penjualan Factory to Consumer, alias dari pabrik ke konsumen.
Sehingga, barang bisa didapatkan dan dibeli konsumen lebih murah dari platform e-commerce lainnya.
Menurut Budi Arie, kehadiran aplikasi Temu di Indonesia bisa mengancam ekosistem UMKM dalam negeri.
Sebab, barang-barang di aplikasi Temu, yang asalnya dari luar negeri dijual dengan harga yang lebih murah.
Sejalan dengan Kominfo, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) juga dengan tegas menolak adanya aplikasi tersebut.
Pelaksana Tugas Deputi Bidang UKM Kemenkop UKM Temmy Satya Permana mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekkan terhadap aplikasi tersebut.
Kesimpulannya, Temu dianggap bisa merusak pasar Indonesia.
Selain itu, menurut Temmy wajar jika pemerintah khawatir akan dampak aplikasi tersebut terhadap produk dalam negeri.
Pasalnya, Temu sudah masuk ke negara tetangga, yakni Malaysia.
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |