Grid.ID – Wina Natalia memiliki dua anak laki-laki, dari pernikahannya dengan musisi Anji.
Si sulung Saga Omar Nagata yang sudah berusia 11 tahun dan si bungsu Sigra Umar Narada yang kini berusia 9 tahun.
Ada kisah istimewa tentang si putra bungsu, Sigra, yang saat menjadi bintang tamu acara Pagi Pagi Ambyar bersama ibu dan kakaknya.
Jika Saga bisa duduk tenang di samping sang mama, Sigra memilih berlarian dan berloncat-loncat berkeliling studio tempat lokasi syuting.
Sesekali, Sigra juga mendekati kamera dan berteriak-teriak ceria, sambil memanjat kursi yang diduduki bintang tamu lain.
Seperti sudah diketahui, Sigra memang didiagnosa mengidap autism spectrum disorder atau ASD oleh dokter, saat usia si bungsu 3 tahun.
Awalnya, Wina Natalia alias Minda menduga jika keterlambatan bicara alias speech delay yang dialami Sigra, sama seperti ketiga kakaknya.
Ketiga kakak Sigra bahkan mengalami keterlambatan bicara sampai usia mereka 2 tahun.
Namun hal berbeda terjadi, Sigra yang saat itu sudah beranjak 3 tahun, tetap mengalami keterlambatan bicara.
“Kita taunya dia bicaranya telat sampai 2,5 tahun, bicara dikit banget, kakak-kakaknya juga, aku pikir biasa. Ternyata sampai 3 tahun belum lancar,” kata Minda.
Khawatir dengan perkembangan putranya, Minda dan Manji membawa Sigra ke dokter untuk memeriksakan kondisi si bungsu.
Baca Juga: Resmi Cerai, Anji Ternyata Masih Panggil 'Sayang' pada Wina Natalia, Ternyata Ini Alasannya
“Sampai ke beberapa dokter, dan akhirnya dokter diagnosa autism spectrum disorder, speech kurang, aktif iya, tapi sosialisasi susah,” kata Minda.
Sampai saat ini, Minda masih rutin mengajak Sigra untuk melakukan terapi dan sejumlah perawatan khusus untuk anak berkebutuhan khusus.
“Ke dokter terapi wicara, diet, lumayan banget hasilnya.”
“Setelah terapi membaik, tapi kalau sembuh 100 persen enggak ya, tetap beda sama anak lain.”
“Cara ngomong susah sekali, sampai sekarang belum lencar,” kata Minda.
Menjalani peran sebagai orangtua tunggal dari seorang anak autisme bukan perkara sederhana.
Apalagi, tak sedikit masyarakat awam yang belum memahami betul bagaimana berinteraksi dengan anak-anak berkebutuhan khusus.
Meski demikian, Minda memiliki pesan khusus untuk para orangtua yang mungkin saja memiliki situasi yang sama dengannya.
“Jangan malu,” pesan Minda.
“Karena yang sering terjadi itu orangtua malu punya anak berkebutuhan khusus,” katanya.
“Kalau orangtua malu, si anak jadi gak diapa-apain, kalau cepat-cepat diterapi kan progresnya akan baik sih,” kata Wina Natalia.
“Anak berkebutuhan khusus itu kan bukan aib ya, itu tetap anak kita,” tegas Wina. (*)
Source | : | Pagi Pagi Ambyar Trans TV |
Penulis | : | Okki Margaretha |
Editor | : | Okki Margaretha |