Grid.ID - Jika bicara soal makanan sehat, sayur dan buah tentu yang pertama terlintas dalam pikiran.
Tapi ketahuilah sayur dan buah juga bisa beri dampak buruk pada tubuh jika tidak diolah dengan baik.
Agar keluarga terhindar dari penyakit bawaan makanan, maka sebaiknya menjaga keamanan pangan.
Lantas apa maksud dari keamanan pangan?
Mulai dari cara penyimpanan, pengolahan, dan penyajian makanan terdapat tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa makanan tersebut bebas dari bakteri, virus, maupun kontaminan yang dapat menyebabkan penyakit.
5 Kunci Keamanan Pangan Dalam Keluarga
Berikut ini adalah 5 kunci penting yang dapat diterapkan di rumah untuk memastikan makanan yang disajikan selalu aman dan berkualitas, dikutip dari situs resmi Kemenkes :
1. Jaga Kebersihan Bahan Pangan, Wadah, Dan Area Dapur
Langkah pertama dalam menjaga keamanan pangan adalah menjaga kebersihan.
Selalu cuci tangan dengan benar minimal 20 detik sebelum menyentuh makanan.
Selain itu, pastikan area dapur, peralatan, dan wadah yang digunakan selalu bersih dan terhindar dari hama seperti lalat atau tikus yang dapat membawa penyakit. Cuci semua bahan makanan sebelum diolah.
2. Lakukan Pemisahan Bahan Pangan Mentah dan Masakan Matang
Untuk menghindari kontaminasi silang, pisahkan bahan mentah seperti daging, unggas, ikan, seafood, dan telur dari makanan matang.
Gunakan wadah, pisau, talenan, dan serbet yang berbeda untuk setiap jenis bahan tersebut.
Ini akan mencegah bakteri menyebar dari bahan mentah ke makanan matang yang akan dikonsumsi.
3. Masak dengan Benar Hingga Matang Sempurna
Salah satu langkah terpenting dalam keamanan pangan adalah memastikan bahwa makanan dimasak hingga matang sempurna.
Agar bakteri tidak berkembang, makanan harus dimasak maksimal 2 jam setelah dikeluarkan dari kulkas.
Pastikan untuk memasak daging, ikan, dan unggas pada suhu yang cukup tinggi agar semua bakteri berbahaya mati.
4. Simpan Pada Suhu Aman
Penyimpanan makanan adalah bagian penting dari keamanan pangan.
Untuk mencegah pertumbuhan bakteri, simpan bahan makanan di bawah 5°C atau di atas 60°C.
Jangan membeiarkan makanan matang dalam suhu ruang lebih dari 4 jam. Untuk menyimpan makanan yang mudah rusak, gunakan kulkas atau pendingin.
5. Gunakan Air Dan Bahan Baku Aman
Untuk mengurangi risiko kontaminasi, pastikan bahan pangan yang digunakan berkualitas dan aman. Periksa bahan sebelum diolah, dan gunakan air matang untuk memasak.
Baca Juga: 3 Shio yang Hobi Makan Ayam Goreng, Suka Makanan Lezat dan Menikmati Kenikmatan Hidup
Rantai Pengolahan Pangan: Mulai dari Berbelanja hingga Penyajian
Saat Berbelanja
Untuk menghindari membeli barang yang tidak diperlukan, buatlah daftar belanja sebelum berbelanja.
Pastikan cuci tangan sebelum dan sesudah berbelanja, dan bersihkan pegangan troli.
Sebelum membeli produk, periksa izin edar, kemasan, dan tanggal kedaluwarsa.
Menyimpan Bahan Pangan
Setelah berbelanja, simpan bahan pangan dengan benar.
Setiap bahan mentah harus dipisahkan dalam wadah bersih dan disimpan dalam porsi masak untuk mempermudah pengolahan.
Untuk mencegah kontaminasi, letakkan makanan matang di atas bahan pangan mentah dalam kulkas.
Pengolahan Bahan Pangan
Sebelum diolah, cuci sayur dan buah dengan air matang.
Jika bahan seperti daging atau ikan masih beku, letakkan terlebih dahulu di dalam kulkas hingga mencapai suhu aman.
Selain itu, perhatikan tanggal kedaluwarsa bahan pangan sebelum diolah.
Penyajian Makanan
Pastikan makanan selalu tertutup dan bersih sebelum disajikan, serta tidak dibiarkan di suhu ruang selama lebih dari 4 jam.
Dalam pengangkutan makanan, pastikan kendaraan dan wadah makanan bersih, kuat, tertutup, dan khusus untuk makanan.
Untuk mengirim makanan beku atau dingin, gunakan cooler box agar suhu tetap stabil dan makanan tetap aman untuk dikonsumsi.
Dengan menerapkan beberapa langkah sederhana di atas, dapat memastikan keamanan pangan di rumah, melindungi keluarga dari risiko kontaminasi, dan mejaga kesehatan anggota keluarga.
Setiap hidangan yang disajikan di meja makan pun tidak hanya lezat, tetapi juga memberikan rasa aman saat disantap bersama-sama.
(*)
Source | : | Kemenkes RI |
Penulis | : | Winda Lola Pramuditta |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |