Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID - Selebgram Medina Zein mengaku memiliki banyak penyesalan setelah 2,4 tahun mendekam di penjara.
Salah satu penyesalan terbesarnya adalah kehilangan waktu berharga bersama anak-anaknya.
Selama di penjara, Medina tak bisa menyaksikan langsung perkembangan dua buah hatinya.
"Banyak (penyesalan), salah satunya waktu yang terbuang untuk anak. Perkembangan anak sangat banyak yang terlewatkan," kata Medina di Kejaksaan Negeri Jakarta Timur, Kamis (24/10/2024).
Setelah keluar dari penjara, Medina ingin sekali bertemu dan berkumpul kembali bersama anak-anaknya.
Apalagi kini anaknya semakin tumbuh besar, termasuk anak pertamanya yang akan duduk di bangku SMP.
Meski begitu, Medina masih ingin menenangkan diri dan hatinya terlebih dahulu supaya lebih siap bertemu dengan anak-anaknya.
"Anak yang besar kan masuk smp, yang kecil baru masuk TK, jadi ya pengin ketemu anak anak banget," ujarnya.
"Ingin istirahat dulu, ingin sendirian, ditemenin temen temen dulu, pengin makan nasi padang, dan menenangkan diri, intinya, biar ketemu anak lebih siap," sambung Medina.
Istri dari Lukman Azhari ini juga berencana untuk mengajak anak bungsunya pergi ziarah ke makam ayahnya.
Baca Juga: 2 Tahun Lebih Dipenjara, Medina Zein Ngaku Kini Hanya Punya Uang Rp 300 Ribu
Momen itu akan menjadi kali pertama Medina ziarah ke makam ayahnya, sebab ketika meninggal dunia, Medina masih ditahan.
"Insya Allah besok baru ziarah ke makam ayah. Karena waktu ayah meninggal nggak sempat datang ke penguburannya."
"Insya Allah besok mau ajak anak yang kecil," tandasnya.
Sebagai informasi, Medina Zein sebelumnya dijerat dua kasus hukum yaitu pencemaran nama baik dan penipuan tas mewah KW pada tahun 2022 lalu.
Kasus pencemaran nama baik dilaporkan oleh Marissya Icha, sedangkan kasus penipuan tas mewah dilaporkan oleh Uci Flowdea.
Setelah dipenjara selama 2,4 tahun, Medina dinyatakan bebas bersyarat pada Kamis (24/10/2024).
(*)
Chandrika Chika Belum Minta Maaf Usai Diduga Aniaya Yuliana Byun, Sang Ayah Datangi Korban
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |