Grid.ID - Begini nasib Eko Patrio usai gagal masuk Kabinet Merah Putih.
Eko Patrio ternyata dapat jabatan baru ini dari partai.
Usai dapat jabatan baru dari partai, Eko Patrio singgung soal tugasnya.
Melansir dari Banjarmasinpost.co.id, Komedian sekaligus politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Eko Patrio, sempat disebut-sebut akan masuk dalam daftar calon menteri atau wakil menteri.
Namun, ketika Presiden Prabowo mengumumkan formasi Menteri dan Wakil Menteri di Kabinet Merah Putih, nama Eko Patrio tidak muncul.
Namanya juga tidak terlihat saat sejumlah politisi dan profesional dipanggil oleh Presiden ke Rumah Kertanegara sebelum pengumuman tersebut.
Eko Patrio juga tidak mendapat posisi sebagai Staf Khusus Presiden atau Utusan Khusus Presiden, seperti halnya Raffi Ahmad.
Meski tidak masuk ke dalam Kabinet Merah Putih bersama Raffi Ahmad dan lainnya, Eko, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, mendapatkan tugas lain dari Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.
Terkait pencalonannya sebagai menteri, Eko mengakui bahwa itu merupakan harapan dari Zulkifli Hasan.
"Alhamdulillah itu bagian dari doa, bagian dari keinginan Pak Zulhas," kata Eko Patrio dikutip dari kanal YouTube TransTV, Selasa (29/10/2024).
Namun, Eko mengakui dirinya belum siap untuk mengemban tugas sebagai menteri.
Di satu sisi, Eko baru saja dipercaya sebagai Sekretaris Jenderal PAN.
Menurut Eko, tugas sebagai Sekjen PAN bukanlah hal yang mudah, karena ia harus mengonsolidasikan partai di berbagai wilayah di Indonesia.
Karena itu, Eko lebih memilih untuk fokus pada tugasnya sebagai Sekjen PAN.
"Kalau untuk suruh memilih, saya ingin sementara waktu memilih kesekjenan dulu," kata Eko Patrio.
"Saya kan harus komunikasi ke seluruh kader dari Sabang sampai Merauke, menjembatani Ketum dari tingkat ranting sampai cabang," lanjutnya.
"Kalau saya juga menjalani tugas di Kementerian dan Sekjen, susah ya," ucap Eko Patrio.
Eko Patrio sudah menjadi anggota DPR selama empat periode sejak tahun 2009.
Pada 30 September 2024, Eko Patrio diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) untuk periode 2024-2029, menggantikan Eddy Soeparno.
Sementara itu, Zulkifli Hasan, Ketua Umum PAN, baru saja dilantik sebagai Menteri Koordinator Pangan di Kabinet Merah Putih.
Melansir dari Kompas.com, Eko Patrio, yang juga anggota DPR RI, memberikan klarifikasi terkait anggapan bahwa dirinya berperan dalam banyak artis yang bergabung dengan partai politik.
Eko, yang kini menjabat sebagai Sekjen PAN, mengakui memang ada banyak artis yang datang kepadanya untuk membahas tentang partai politik.
“Ini mengklarifikasi dulu ya, pertama banyak artis, saya nyebutnya pekerja seni ya, datang ke rumah nanya kalau mau masuk partai gimana, itu saya jelasin,” ucap Eko Patrio seperti dikutip dari kanal YouTube TransTV, Rabu (30/10/2024).
Namun, Eko menegaskan bahwa dirinya tidak pernah memaksa artis-artis tersebut untuk bergabung dengan PAN, partai yang ia naungi.
Eko menjelaskan bahwa ada beberapa artis yang berdiskusi dengannya, namun pada akhirnya memilih bergabung dengan partai lain.
“Tapi saya enggak pernah haruskan untuk partai saya, PAN, Gilang Dirga, Ramzi kan gabung partai tapi bukan partainya sama dengan saya. Atau Denny Cagur kan juga ngobrol sama saya, tapi akhirnya beda partai,” jelas Eko Patrio.
Sebagai sesama artis yang terjun ke dunia politik, Eko mengatakan bahwa dirinya justru memberikan pemahaman kepada rekan-rekannya sebelum mereka memutuskan untuk bergabung dengan partai politik.
“Saya malah jelasin kalau mau yang begini gabung partai ini, kalau partai A begini, B begini. Saya buka secara lebar, keputusan ada di mereka. Kalau Pasha Ungu, Uya Kuya, Dessy Ratnasari, Primus, mungkin chemistry-nya cocok dengan partai saya,” tutur Eko Patrio.
“Jadi berpartai bukan sekadar ikut, tapi akan saya arahkan, karena kan biasanya ujungnya nyaleg, ya edukasi ke teman artis juga,” imbuh Eko Patrio.
(*)
Heboh, YouTuber Asal Thailand Ini Nyamar di Indonesia, Ternyata Nipu hingga Rp 931 M dan Pengin Jadi Idol Kpop, Begini Akhirnya
Source | : | Kompas.com,Banjarmasinpost.co.id |
Penulis | : | Fidiah Nuzul Aini |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |