Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Nasib apes menimpa Sutarman, seorang tukang pijat asal Desa Kalijirak, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar.
Ia menjadi tersangka usai mengambil alat peraga kampanye (APK) bergambar pasangan calon Bupati Karanganyar nomor urut 02, Rober-Adhe.
Bukan tanpa alasan, Sutarman mengaku mengambil APK tersebut untuk menambal rumahnya yang bocor.
Terbaru, Sutarman mengaku dipaksa untuk mengakui telah melakukan pencopotan APK karena dapat bayaran.
"Saya dipaksa untuk mengakui perusakan APK, karena mendapat bayaran, padahal saya hanya mencopot APK itu untuk menutup jendela dan pintu rumah saja," jelasnya, dikutip dari Tribun Solo.
Ia juga mengaku telah dipukuli di beberapa bagian tubuh hingga ke muka.
Tukang pijat panggilan itu mengaku diamuk oleh para pendukung calon Bupati.
"Saat itu, yang dipukul di hadapan Pak Rober dan dipaksa untuk mengakui telah merusak APKnya, saat itu saya terpaksa mengikuti mereka karena ingin cepat selesai masalah ini," jelas Sutarman, dikutip dari Kompas.
Meskipun sempat meminta maaf, para pendukung tetap murka hingga Sutarman harus diamankan ke rumah calon Bupati yang gambarnya ia copot.
"Namun ada seseorang yang melepaskan APK itu ke sawah, dan membawa saya ke rumah Pak Rober."
Sulit Ceraikan Erin Taulany? Permohonan Talak Andre Taulany Sampai Ditolak 2 Kali oleh Hakim, Ini Penyebabnya: Tidak Terbukti
Source | : | Tribun Solo,Kompas.com |
Penulis | : | Ines Noviadzani |
Editor | : | Nesiana |