Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID - Anak pertama Tasya Kamila, Arrasya Wardhana Bachtiar, punya cita-cita menjadi insinyur kipas angin.
Cita-cita itu muncul lantaran kesukaan Arrasya terhadap kipas angin hingga mengoleksinya sejak kecil.
Walau usianya kini baru 5 tahun, Arrasya mengaku ingin menjadi insinyur agar bisa membuat kipas angin.
"Jadi pastinya Arrasya kan kalo ditanya cita-citanya apa, pengen jadi engineer kipas gitu kan, pengen banget bisa membuat kipas," kata Tasya di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2024).
Sebagai orangtua, Tasya pastinya akan selalu mendukung keinginan putranya.
Istri dari Randi Bachtiar ini pun mendorong anaknya belajar agar keinginan tersebut bisa tercapai.
Dia menjelaskan kepada Arrasya bahwa menjadi seorang insiyur haruslah pandai berhitung.
Atas dasar itu, Arrasya pun makin terdorong untuk belajar matematika
"Dari situ aku jelasin gitu kalo kamu mau jadi engineer berarti harus bisa apa ya? Harus bisa hitung. Karena kalo misalkan ketika kita mau belajar matematika, dia cukup antusias cukup serius karena dia tau kalo mau jadi insinyur mau jadi engineer harus bisa berhitung," jelas Tasya.
Baca Juga: Sandang Gelar Master dari Columbia University, Begini Cara Tasya Kamila Ajarkan Matematika ke Anak
Tak hanya itu, Tasya juga menjelaskan alasan mengapa matematika penting untuk dipelajari sebagai seorang insinyur nanti.
Tentunya penjelasan ini harus diucapkan dengan bahasa dan komunikasi yang sesuai dengan anak.
Dengan demikian, Arrasya pun menjadi lebih semangat untuk belajar dan mengeksplor ilmu-ilmu baru.
"Kenapa harus berhitung? Karena harus tau nih nanti ukuran kipasnya berapa nih? Berapa tingginya? Berapa ukuran baling-balingnya? Nah terus juga diajarin kayak bentuk-bentuknya shapes gitu. Harus bentuknya kayak gimana supaya kamu bisa mendesain kipas," beber Tasya.
"Sebenernya gitu sih ya kalo untuk anak-anak kita jelaskan juga gitu ya dari sesuai dengan kemampuan bahasa dan komunikasinya. Sehingga dia bisa mencintai ilmu baru, bisa mencintai belajar, bisa menjadi happy learner," pungkasnya.
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |