Grid.ID – Pernahkah kamu menerima atau mengonsumi obat antibiotik?
Rupanya untuk membuat obat antibiotik tidak boleh sembarangan.
Membuang obat antibiotik sembarangan bisa membahayakan kesehatan dan lingkungan.
Salah satunya bisa menyebabkan resistensi antimikroba.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia Lucia Rizka Andalucia.
Lucia memberikan contoh, ketika membuang obat antibiotik kadaluarsa sembarangan maka bisa masuk ke saluran air dan menyebabkan resistensi.
"Misalnya, punya antibiotik, sudah kedaluwarsa, dibuang, sembarangan. Nah, itu menjadi limbah yang masuk ke saluran air, dan sebagainya. Itulah yang menyebabkan makin tingginya tingkat resistensi (antimikroba)," ungkapnya pada siaran kanal YouTube Kementerian Kesehatan,
Resistensi antimikroba adalah kondisi ketika bakteri menjadi kebal akibat penggunaan antibiotik yang tidak tepat.
Lucia pun memberikan cara untuk membuang obat antibiotik yang benar.
Rupanya masyarakat harus mengembalikan obat antibiotik tersebut ke fasilitas pelayanan Kesehatan terdekat, contohnya puskesmas.
Baca Juga: 7 Tips Atasi Perut Mulas Pagi Hari, Biar Nggak Kebelet di Jalan!
"Anda kembalikan ke sana untuk dimusnahkan, karena setiap fasilitas pelayanan kesehatan punya mekanisme untuk membuang limbah medis. Ini kan termasuk limbah medis ya," imbaunya.
Kedua, jika rumah jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan, obat bisa dikubur atau dihancurkan terlebih dahulu.
"Jadi dia sudah tidak mempunyai potensi sebagai antibiotik lagi, jadi ditanam," sambungannya.
Ketiga, jangan dibuang ke tempat sampah. Karena kalau dibuang ke tempat sampah domestik, ada risiko lain yang mengintai.
Seperti, obat-obatan ini bisa saja diambil oleh orang lain kemudian dijual atau digunakan kembali.
(*)
Tiba-tiba Dihajar Chandrika Chika, Yuliana Byun Jawab Ini Terkait Motif sang Selebgram yang Diduga Melakukan Penganiayaan
Source | : | Youtube |
Penulis | : | Pradipta R |
Editor | : | Pradipta R |