Grid.ID - Mengalami migrain memang menjadi pengalaman yang tak menyenangkan.
Migrain sendiri adalah kondisi neurologis yang ditandai dengan serangan sakit kepala berdenyut yang sering disertai gejala tambahan seperti sensitivitas terhadap cahaya, suara, bau, atau sentuhan.
Meskipun penyebab pasti migrain belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor yang dapat memicu atau meningkatkan risiko terjadinya migrain.
Berikut 4 hal yang menyebabkan seseorang bisa mengalami migrain dilansir dari Healthline.com, Selasa (11/2/2025).
1. Faktor Hormon
Perubahan kadar hormon, terutama estrogen, dapat memengaruhi frekuensi dan intensitas serangan migrain.
Wanita sering mengalami migrain yang berhubungan dengan siklus menstruasi, penggunaan kontrasepsi hormonal, kehamilan, atau menopause.
Fluktuasi hormon ini dapat memengaruhi sensitivitas terhadap migrain.
2. Faktor Genetik
Migrain cenderung diturunkan dalam keluarga.
Studi menunjukkan bahwa sekitar 34–51 persen kemungkinan seseorang mengembangkan migrain dipengaruhi oleh faktor genetik.
Baca Juga: Nggak Melulu Sehat loh, Minum Air Lemon Bisa Jadi Petaka Kalau Berlebihan, Termasuk Migrain!
Meskipun demikian, migrain merupakan kondisi kompleks yang melibatkan interaksi antara banyak varian genetik, di mana masing-masing varian meningkatkan risiko secara marginal.
3. Faktor Psikologis dan Stres
Stres emosional dan psikologis dapat menjadi pemicu utama migrain.
Kondisi seperti depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD) telah dikaitkan dengan peningkatan risiko migrain.
Mengelola stres melalui teknik relaksasi dan terapi dapat membantu mengurangi frekuensi serangan.
4. Faktor Lingkungan
Perubahan cuaca, tekanan atmosfer, paparan cahaya terang, bau menyengat, dan polusi udara dapat menjadi pemicu migrain pada beberapa individu.
Meskipun hubungan antara faktor lingkungan dan migrain belum sepenuhnya dipahami, banyak penderita migrain melaporkan bahwa faktor-faktor tersebut dapat memicu serangan.
Memahami faktor-faktor ini dapat membantu individu dalam mengidentifikasi pemicu pribadi mereka dan mengambil langkah-langkah preventif untuk mengurangi risiko serangan migrain.
Baca Juga: 8 Cara Redakan Migrain, Jangan Buru-buru Minum Obat yuk!
(*)