Grid.ID - Saat usia semakin bertambah, kemungkinan terjadinya kebotakan dan penipisan rambut menjadi lebih besar.
Tak hanya karena faktor usia, kebotakan juga dapat terjadi karena berbagai hal.
Menurut Dr. Ivan Wong, Sp. DVE, Spesialis Dermatovenereologi & Estetika, kebotakan juga dapat terjadi karena kondisi genetik, lingkungan, stres, dan kesehatan kulit kepala.
Walau kebotakan dan penipisan rambut merupakan hal yang normal dan bisa terjadi pada siapa saja, banyak orang mencegah terjadinya hal tersebut.
Salah satu alasannya karena faktor penampilan, dimana kebotakan kerap dianggap membuat tampilan terlihat lebih tua.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebotakan, salah satu cara instan yang populer adalah transplantasi rambut.
Tak sedikit selebriti yang terang-terangan membagikan pengalaman melakukan transplantasi rambut, mulai dari Anang Hermansyah, Verrel Bramasta, Atta Halilintar, hingga suami Tya Ariestya, Irfan Ratinggang.
Apa yang dimaksud dengan transplantasi rambut?
Transplantasi rambut merupakan metode memindahkan folikel atau akar rambut dari area donor (umumnya di bagian kepala belakang), ke bagian kepala yang botak.
Masih banyak yang mengira bahwa transplantasi rambut merupakan prosedur yang dilakukan dengan menambahkan atau menanamkan rambut baru dari luar.
Baca Juga: 6 Gaya Rambut Terbaik dan Terunik Para Selebriti Hollywood di Grammy Awards 2025
Padahal faktanya, prosedur tersebut dilakukan dengan tetap menggunakan rambut asli pasien yaitu dengan cara memindahkan helai rambut tertentu ke area yang botak.
Kapan waktu yang tepat untuk melakukan transplantasi rambut?
Saat paling tepat untuk melakukan transplantasi rambut adalah ketika mulai menyadari terjadinya penipisan rambut.
Dianjurkan untuk tidak menunggu sampai terjadi kerontokan parah, agar transplantasi rambut bisa lebih maksimal.
Dikutip dari fueclinics.com, usia 25-40 tahun dapat menjadi usia ideal untuk melakukan transplantasi rambut jika memang membutuhkan.
Bagaimana prosedur dilakukannya transplantasi rambut?
Mudahnya, transplantasi rambut dilakukan dengan memanen beberapa folikel rambut pilihan yang tidak akan membuat tampilan rambut menjadi pitak.
Folikel rambut diambil menggunakan alat khusus yang disebut micro punch.
Kemudian, dokter akan menggunakan pisau bedah khusus untuk membuat sayatan di area kepala yang botak, tempat folikel rambut akan ditanam.
Dalam proses transplantasi rambut, biasanya akan dilakuakn pencukuran setidaknya di area kepala yang akan mendapat donor rambut.
Baca Juga: Rambutmu Rontok? Tak Perlu Khawatir, 5 Bahan Alami Ini Bisa Mengatasinya Lho!
Hal tersebut sering membuat orang mundur melakukan transplantasi rambut, karena tidak siap melihat penampilan yang berbeda.
Namun, baru-baru ini terdapat sebuah inovasi baru berupa proses transplantasi rambut tanpa cukur.
Klinik Permata Wong yang berada di daerah Jakarta Selatan, menawarkan pengalaman transplantasi rambut tanpa cukur yang diklaim memberikan hasil natural.
Menurut Dr. Ivan Wong Sp.DVE selaku Scalp & Hair Expert Klinik Permata Wong, inovasi transplantasi rambut ini membutuhkan keahlian khusus yang membuat sedikit dokter dapat mengerjakannya dengan baik.
"Di Indonesia, sepengetahuan kami hanya Klinik Permata Wong yang pertama kali fokus melakukan transplantasi rambut tanpa cukur. Tentu juga karena dilakukan di Indonesia, monitoring dan perawatan pasca tindakan dapat dilakukan dengan optimal" ujar Dr. Ivan.
Lebih lanjut, Dr. Ivan menjelaskan keunggulan dari transplantasi tanpa cukur.
Selain memberikan hasil natural, proses ini memakan waktu yang sebentar dan pasien bisa beraktivitas seperti biasa tanpa adanya perbedaan tampilan mencolok di keesokan hari.
Baca Juga: 4 Manfaat Vitamin C untuk Kesehatan Rambut, Bisa Cegah Rambut Rontok!
(*)
Bobon Santoso Singgung soal Kejanggalan Ini Usai Rendang Willie Salim Hilang di Palembang
Penulis | : | Marsha Ayu |
Editor | : | Marsha Ayu |