Grid.ID - Mudik Lebaran 2025 sudah mulai menjadi pembahasan hangat di kalangan masyarakat. Banyak yang penasaran, kapan tepatnya Hari Raya Idul Fitri 2025?
Apakah ada perbedaan dalam penetapannya antara Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Pemerintah? Berikut adalah berbagai pendapat dari masing-masing pihak mengenai tanggal pasti Lebaran 2025.
Muhammadiyah
Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi Islam yang menggunakan metode hisab (perhitungan astronomi) dalam menentukan awal bulan Hijriah, termasuk 1 Syawal yang menandai Idul Fitri. Dalam maklumat tersebut, Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 syawal 1446 Hijriyah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.
Metode hisab yang digunakan Muhammadiyah memastikan bahwa posisi hilal sudah memenuhi kriteria wujudul hilal, sehingga mereka tidak menunggu rukyat atau pengamatan langsung terhadap bulan sabit.
Nahdlatul Ulama (NU)
Berbeda dengan Muhammadiyah, NU menggunakan metode rukyatul hilal (pengamatan bulan) untuk menentukan 1 Syawal. NU akan menunggu sidang isbat pemerintah yang dilakukan menjelang akhir Ramadan 2025 untuk memastikan apakah hilal terlihat atau belum.
Jadi, sejauh ini, Nahdlatul Ulama (NU) belum menentukan jadwal Idul Fitri 2025 atau 1 Syawal 1446 H. Pada tahun-tahun sebelumnya, jadwal Idul Fitri yang ditetapkan NU juga sama seperti keputusan pemerintah.
Prediksi BRIN
Mengutip Kompas.com, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga memberikan pandangannya terkait tanggal Idul Fitri 2025. Dengan menggunakan data astronomi modern, BRIN memprediksi bahwa hilal kemungkinan besar terlihat pada Senin, 31 Maret 2025.
Dijelaskan oleh Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin menjelaskan, kemungkinan ada keseragaman dalam penentuan awal Syawal tahun ini. Prediksi ini berdasarkan kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) serta wujudul hilal.
Baca Juga: Rayakan Hari Raya Idulfitri, Ayu Ting Ting Bakal Silaturahmi ke Rumah Calon Mertua
Source | : | KOMPAS.com,Tribun Priangan |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Okki Margaretha |