Penyebab lain yang tidak kalah berbahaya adalah lendir mengalir ke saluran udara bagian bawah.
Lendir ini bergerak dari bronkiolus dan menumpuk di laring sehingga saat tidur bayi 'lupa' bernapas.
(BACA JUGA : Inilah Fungsi dari Bahan yang Terkandung pada Krim Perawatan Payudara, Wajib Tahu!)
Cacat di batang otak, atau sumsum tulang belakang juga bisa menyebabkan apnea tidur pada anak.
Setiap cacat bawaan disebut bisa menyebabkan pernapasan anak jadi tidak teratur.
Fatalnya kondisi ini bisa berakibat buruk pada kesehatan bayi.
Tak hanya penyebab di atas saja, ternyata ada beberapa hal yang juga bisa meningkatkan risiko bayi terkena Sleep Apnea loh.
1. Faktor keturunan
Saat keluarga atau orang tua memiliki riwayat Sleep Apnea, bayi mempunyai risiko lebih besar terkena penyakit ini.
(BACA JUGA : Malas Diet? Coba Ikuti 6 Cara Turunkan Berat Badan Sambil Tidur)
2. Berat lahir bayi yang besar
Bayi yang kelebihan berat badan memiliki risiko Sleep Apnea lebih tinggi karena lemak dan kulit leher memberi tekanan pada saluran udara.
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | mom junction |
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |