Grid.ID - Dewasa ini, MSG kerap dikait-kaitkan dengan tingkat kecerdasan seseorang.
Banyak anggapan beredar konsumsi MSG berlebihan bisa membuat kemampuan otak seseorang menurun.
Namun hal ini dipatahkan oleh seorang ilmuan yang justru kerap menggunakan MSG.
Ilmuan Steve Witherly menggunakan monosodium glutamat sepanjang waktu pada masakan rumahnya.
Biasanya ia menyebut bahan tersebut sebagai campuran "supersalt" yang menampilkan sembilan bagian garam, satu bagian MSG, dan sedikit disodium inosinat dan disodium guanylate.
"Saya banyak menggunakannya," katanya kepada Business Insider.
“Saya mendorong anak-anak saya untuk makan sedikit lebih sehat, jadi saya menaburkan sedikit supersalt di masakan," tambahnya.
Sebagai contoh saat anak-anaknya tidak menyukai memakan pizza gandum, ia menggunakan supersalt.
(BACA JUGA : Perempuan Menjadi Prioritas Dalam Strategi Nasional Keuangan Inklusif, Begini Pemberdayaan Perempuan dalam Bidang Keuangan)
Steve menambahkan sedikit supersalt dalam saus tomat, dan anak-anaknya lantas lahap menghabiskan pizza tersebut.
Hal tersebut juga ia praktikkan pada sayuran seperti brokoli dengan menambahkan mentega, bawang putih, dan supersalt.
Pun menurut Witherly, penulis buku “ Why Humans Like Junk Food," mengatakan bahan ini sangat aman.
"MSG sangat aman," kata Witherly.
“Kami melakukan penelitian di UC Davis, ketika saya berada di sana, di mana kami minum segelas dengan sekitar 25 gram, dan tidak ada yang terjadi.”
(BACA JUGA : Maya Septha Curhat Soal Cita-citanya untuk Anak, Netizen Salut dan Beri Pujian)
Percaya atau tidak, sebagian besar ilmuwan sepakat tentang hal ini.
American Chemical Society mengatakan, MSG sementara dapat mempengaruhi beberapa pilihan ketika dikonsumsi dalam jumlah besar pada perut kosong, tapi itu sangat aman bagi sebagian besar orang.
Reputasi buruk MSG berasal dari beberapa studi awal, termasuk laporan tahun 1968 tentang "Sindrom Restoran Tiongkok" yang menyalahkan MSG karena membuat orang merasa sakit.
Namun beberapa dekade selanjutnya, mengungkapkan adanya rasa sakit setelah mengonsumsi makanan Tiongkok bisa jadi karena makan makanan yang tidak sehat secara berlebihan.
(BACA JUGA : Bisa Menyakiti Anak, Inilah 4 Kebiasaan Buruk yang Kerap Dilakukan Ibu Saat Menyusui)
MSG bahkan mungkin mempromosikan makan sehat, ilmuwan makanan berhipotesis, dengan tidak hanya membuat makanan lebih lezat tetapi juga membuatmu jadi menggunakan lebih sedikit garam.
Dibuat dengan benar, MSG adalah senyawa alami glutamat dan natrium.
Glutamat dalam bentuk bebas, termasuk MSG, berfungsi sebagai peningkat rasa.
Glutamat bebas ditemukan dalam kadar tinggi dalam banyak peningkat rasa.
Seperti pada Tomat (140 mg / 100 g), sarden (280 mg / 100 g), kecap (782-1,264 mg / 100 g), keju Parmesan (1.200 mg / 100 g), Marmite (1.960 mg / 100 g), dan rumput laut dan rumput laut (1.378-3.190 mg / 100 g).
(Artikel ini pernah tayang di Intisari dengan judul : "Kerap Dianggap Berbahaya, Kini Micin Justru Sangat Sarankan untuk Digunakan")
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Penulis | : | None |
Editor | : | Linda Fitria |