Grid.ID - Warga di sekitar Gunung Merapi seperti Yogyakarta, Muntilan, dan Boyolali dibuat sedikit panik dengan letusan vulkanik yang terjadi, Jumat (11/5/2018) pagi.
Pagi itu, Gunung Merapi mengeluarkan letusan freatik dan sempat terjadi getaran selama 15 detik.
Hal ini dirasakan juga olehsalah satu warga di Jalan Kaliurang KM 13, Sleman, Yogyakarta.
"Awalnya terdengar suara bergemuruh seperti suara truk besar lewat dan terasa getarannya. Setelah itu melihat ke arah merapi. Ternyata awan putih tebal membumbung ke atas," ujar Endang Herriaty, warga yang dihubungi oleh Grid.ID melalui sambungan telepon.
Kejadian ini pun langsung direspon oleh dibenarkan oleh Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Kabupaten Magelang melalui akun twitter.
Baca juga : 7 Fakta Beni Samsutrisno, Napi Teroris yang Tewas Saat Kerusuhan di Mako Brimob
Inilah 7 fakta erupsi Gunung Merapi.
1. Status Gunung Merapi
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menghimbau masyarakat tetap tenang.
Sebaiknya jauhi kawasan radius 3 km dari Puncak Merapi.
Pascaerupsi, kegempaan yang terekam tidak mengalami perubahan dan suhu kawah mengalami penurunan.
Status Gunung Merapi tetap Normal (Level I).
2. Terjadi gempa
Erupsi Gunung Merapi pada pukul 07:54 wib terjadi juga gempa dengan durasi 5 menit.
Setelah kejadian, BPPTK PVMBG tidak merekam adanya peningkatan kegempaan di Gunung Merapi.
3. Ketinggian abu atau awan vulkanik
Ketinggian letusan berupa awan debu mencapai 5500 m di atas puncak gunung Merapi.
4. Hanya terjadi sekali
Erupsi vulkanik hanya terjadi sekali, tepatnya pada pukul 7.54 dan tidak diikuti erupsi susulan.
Baca juga : Kisah 4 Napi Kabur Dari Lapas Nusakambangan, Ada yang Belum Tertangkap Karena Punya Jimat
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |