Grid.ID - Ledakan bom tiga gereja di Surabaya terjadi pada hari Minggu (13/5/2018).
Ketiga lokasi peledakan gereja di Surabaya adalah Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro 146, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuna.
Menurut Kadiv Humas Kombes Pol Frans Barung Magera yang dikutip dari KompasTV, ada 4 korban meninggal dunia di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, 2 orang di Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro 146, dan 2 orang ditemukan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuna.
Dari 8 orang meninggal dunia ini, ada satu korban belum korban meninggal dunia yang belum dievakuasi dari Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara.
Baca juga : Turut Berduka Atas Ledakan Bom di Surabaya, Nafa Urbach Ajak Masyarakat untuk Tetap Bersatu
Selain itu ada 40 korban luka-luka yang kemudian dibawa ke beberapa rumah sakit seperti rumah sakit Dokter Sutomo, rumah sakit Bhayangkara Surabaya dan RS William Booth Surabaya.
Menurut saksi mata yang juga jemaat gereja GPPS Jemaat Sawahan, Jalan Arjuno Suroboyo,
bom ini meledak dan bunyinya keras.
"Jaraknya hanya 15 meter dari tempat saya berdiri. Setelah bom meledak, saya turun dan menuju keluar gereja. Saya kemudian menolong anak kecil yang terluka karena ia tampak sendiri," ujar jemaat GPPPS Sawahan.
Anak kecil itu terluka pada bagian pelipisnya.
Baca juga : Pelaku Peledakan Bom Diduga Masih Berkeliaran dengan Sepeda Motor, Festival Rujak Uleg Surabaya Dibatalkan
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |