Grid.ID - Pemerintah Inggris, Amerika Serikat, dan Australia merilis travel advice (saran bepergian) untuk warganya yang berada di Indonesia.
Travel advice ini diluncurkan menyusul kejadian bom di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018).
"Pada 13 Mei 2018 ada serangan bom di tiga gereja di Surabaya yang menyebabkan banyak kematian dan cidera. Warga Australia diingatkan akan resiko yang semakin meningkat dari serangan lebih lanjut menjelang dan selama Ramadhan (pertengahan Mei hingga pertengahan Juni 2018). Tingkatan saran kami tidak berubah. Waspada dengan berbagai peringatan di daerah Indonesia, termasuk Bali. Tingkatan saran yang lebih tinggi berlaku di beberapa bagian negara," begitu kutipan dari situs resmi pemerintah Australia, Department of Foreign Affairs and Trade.
Pemerintah Australia menuliskan detail travel advice bagi warganya, terutama bagi yang beda di Bali, Surabaya, dan Jakarta karena dianggap memiliki ancaman tinggi teroris.
Tak hanya Australia, pemerintah Amerika Serikat dan Inggris juga merilis travel advice bagi warganya yang berada di Indonesia.
Baca juga : Daimaru Departement Store, Tujuan Wisata Belanja Tertua dan Ikonik di Jepang!
Kedutaan Amerika Serikat di Indonesia meminta warga AS yang berada di daerah kejadian bom Surabaya untuk mencari tempat perlindungan, melakukan perencanaan keamanan, memperbarui informasi dari media lokal, dan waspada dengan lingkungan sekitar.
Travel advice Amerika Serikat untuk warga negaranya di Indonesia berada di tingkat dua dari empat tingkatan.
Travel advice atau saran bepergian adalah rilisan resmi pemerintah pusat kepada warga negaranya yang sedang atau ingin bepergian ke suatu negara.
Travel advice lebih berupa saran mengenai keamanan daerah, nomor penting untuk dihubungi, dan peristiwa terbaru.
Selain travel advice ada pula travel warning yang merupakan larangan bepergian pemerintah kepada warga negaranya ke negara tertentu.
Baca juga : Kementerian Pariwisata Tanggapi Video Laut Bali Penuh Sampah, Jawabannya Sangat Tak Terduga
Sementara itu, pasca teror bom di Surabaya Minggu, (13/4/2018), Asosiasi Agen Tour Travel Indonesia (ASITA) minta negara-negara lain untuk tidak mengeluarkan travel warning ke Indonesia.
Hal tersebut akan disampaikan ASITA lewat para mitranya di negara-negara sahabat dan negara lainnya.
“Saya mengimbau kepada negara-negara sahabat, dan kepada sahabat-sahabat saya biro asosiasi perjalan pariwisata di dunia, agar meminta kepada pemerintahnya untuk tidak mengeluarkan travel warning ke Indonesia,” kata Asnawi, Ketua ASITA yang dikutip Grid dari KompasTravel, Minggu (13/5/2018).
Menurutnya travel warning bisa jadi dampak terburuk bagi pariwisata Indonesia pasca terjadinya dua kali teror dalam satu minggu ini. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peristiwa Bom Surabaya, Inggris, AS, dan Australia Rilis "Travel Advice".
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri