Grid.ID - Rentetan aksi bom bunuh diri dua hari secara berturut-turut (13 & 14 Mei 2018) mengguncang Jawa Timur.
Tanggal 13 Mei Bom bunuh diri terjadi di tiga gereja di Surabaya minggu pagi.
Malamnya ada bom lagi meledak di sebuah rusun di Sidoarjo.
Lalu tadi pagi Senin (14/5) bom meledak di Mapolrestabes Surabaya.
Selama Dua Tahun Terakhir Keluarga Pelaku Peledakan Bom Jarang Bersosialisasi Dengan Tetangga
Dari semua kejadian itu dapat ditarik satu kesimpulan, terlibatnya anak-anak di bawah umur dalam aksi bom bunuh diri tersebut.
Apa yang sebenarnya yang terjadi?
Rupanya aksi teroris yang melibatkan anak-anak dan wanita sudah jamak terjadi di Irak, Pakistan, Iran, Suriah dan negara lainnya yang adanya konflik dalam negeri.
Sedangkan di Indonesia modus seperti ini baru dipraktekan dalam aksi bom bunuh diri baru-baru ini.
Hal itu diungkapkan oleh seorang mantan teroris, Sofyan Tsauri.
Sosok ini Syok Lihat Penampilan Ammar Zoni di Penjara, Makin Ganteng Seperti Saat Masih Jadi Artis
Source | : | youtube,tribun video |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |