Grid.ID - Sangat mudah mengasumsikan bahwa anak-anak terlahir dengan kecerdasan tingkat tinggi.
Namun, penelitian telah menunujukkan bahwa kecerdasan seorang anak itu bergantung 50 persen pada pola pengasuhan.
Yang artinya, pola asuh orang tua juga memiliki dampak yang besar pada tingkat kecerdasan anak-anaknya.
Hal ini tidak berarti, kamu harus memberikan tekanan pada anakmu dalam setiap bidang dengan berbagai latihan.
( BACA JUGA :Bikin Panik! Sedang Dijemur, Xabiru Anak Rachel Vennya Malah Lakukan Hal Tak Terduga)
Fokuslah pada perilaku yang menumbuhkan kecerdasan anakmu.
Melansir dari laman popsugar, berikut beberapa tips sederhana yang bisa kamu terapkan dalam pola asuhmu.
1.Mengajaknya berbicara saat hari pertama ia hadir ke dunia
Berbicara dengan anakmu bahkan ketika mereka masih bayi adalah kunci untuk meningkatkan kecerdasan.
Bahkan ketika anak-anakmu masih terlalu kecil untuk mengerti perkataanmu, lakukanlah pengulangan agar mereka bisa memahaminya.
( BACA JUGA :Perjalanan Karier Gogon Srimulat, Mulai dari Pentas Keliling Desa Hingga Bangun Rumah Mewah 27 Kamar)
2.Pengenalan buku
Membaca adalah prediktor besar kesuksesan di sekolah.
Jadi sebisa mungkin ajaklah bayimu membaca jauh sebelum mereka mengenal kata-kata tersebut.
Membaca mampu merangsang otak, membangun basis pengetahuan tentang dunia.
Pastikan buku yang dibaca adalah buku yang menyenangkan.
( BACA JUGA :Park Hyung Sik Ngaku Sempat Jatuh Cinta pada Park Bo Young, Cinlok?)
3.Ajarkan anak-anakmu untuk memikirkan masalah dan mencari solusi
Jangan sering menyelesaikan masalah anak-anakmu.
Sebaliknya, dorong mereka untuk fokus pada satu tujuan atau masalah.
Kemudian, mencari tahu bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut dengan pemikiran yang kreatif.
( BACA JUGA :Dikira Maling, Seekor Buaya Terobos Pekarangan Rumah, Ini Penyebabnya)
4.Dorong upayanya untuk berkembang
Kita hidup di dunia yang penuh dengan penghargaan atas suatu prestasi.
Berikan pujian pada kerja keras anakmu daripada kemampuan alami mereka.
Dengan begitu anak-anakmu lebih termotivasi dan mau lebih berkembang lagi. (*)
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Irma Joanita |