Grid.ID – Elizabeth Cochran Seaman lahir pada 5 Mei 1864 tetapi ia lebih terkenal dengan nama Nellie Bly.
Sejak kecil, wanita yang lahir di Amerika Serikat ini sudah ingin mencari uang sendiri.
Ayahnya meninggal ketika Elizabeth masih muda.
Hal inilah yang membuat ia memiliki tekad untuk membantu ibu serta 14 saudara kandungnya.
BACA Anak Kos, Jangan Pernah Konsumsi Nasi, Telur dan Mie Instan Bersamaan Saat Sahur!
Seorang editor, George Madden, terkesan ketika membaca tulisan Elizabeth, sehingga ia menawarkan Elizabeth untuk menulis artikel di sebuah koran.
Dari situ, Elizabeth Seaman sangat senang ketika ia ditawari sebuah pekerjaan tetap.
Elizabeth suka menulis tentang isu-isu perempuan dan hak-hak mereka.
Tak berapa lama, ia pindah ke New York dan memulai menulis biografi.
BACA Shiloh Pepin, Gadis Kecil Pengidap Sindrom Putri Duyung, Menolak Untuk Memisahkan Kedua Kakinya
Empat bulan di sana, ia berhasil menulis di koran New York World dan salah satu tugas pertamanya adalah ia ditempatkan di bawah perlindungan di sebuah rumah sakit jiwa.
Beberapa kabar angin mengatakan rumah sakit itu sering membuat kesalahan namun tidak ada yang berani bersaksi tentang penyalahgunaan tersebut.
Ruangan-ruangannya memuat 2 kali lebih banyak daripada rumah sakit lainnya.
Makanannya terdiri dari roti berjamur, sup dan buah.
Di sana, pasien terus menerus dipukuli dan dipaksa masuk ke air es.
BACA Pengumuman Lowongan Kerja CPNS 2018, Resmi dari Kementerian
Mereka yang sakit sama sekali tidak diberi perawatan.
Dengan janji akan dibebaskan setelah 10 hari, Elizabeth meninggalkan pekerjaannya di sana.
Tidak ada dokter yang percaya pada pasien yang memberikan kesaksian tentang pelecehan dan penderitaan-penderitaan yang mereka terima.
Seperti yang sudah dijanjikan, ada seorang pengacara yang mau membebaskan Elizabeth.
Setelah bebas, sebuah artikel miliknya berjudul “Sepuluh Hari di Rumah Sakit Jiwa” diterbitkan.
BACA 6 Alasan Mengapa Kamu Harus Berbuka dengan Kurma, Bisa Perkuat Sistem Saraf loh!
Dari artikelnya, perlakuan kejam dan situasi para pasien membaik secara signifikan.
Ia juga sering menulis politik, kemiskinan, dan masalah lain yang sebelumnya tidak penah terpikirkan oleh wanita lain.
Dia menginspirasi banyak wanita muda sebelum dia meninggal karena stroke pada tahun 1992 di umur 57 tahun.
Dari situ, banyak perempuan yang akhirnya mendapatkan hak pilihnya. (*)
Source | : | Newsner.com |
Penulis | : | Yuliana Sere |
Editor | : | Yuliana Sere |